Title : Twins – Part 4
Author :
Nysa
Main
Cast : Kim Jira (imagine cast),
Choi Minho (Shinee), Kim Jonghyun (Shinee)
Support
Cast : Lee Taemin (Shinee), Onew
(Shinee), Kim Kibum/Key (Shinee), etc..
Length :Sequel
Genre : Family, Romance, Friendship,
Humor
Rating : General
TWINS
– PART 4
Jira
POV
Berkali-kali aku memandangi jam
tangan yang melingkar dipergelangan tangan kiri ku. Aku sungguh gelisah
sampai-sampai perut ku terasa mulas tak menentu. Hari ini kami akan melakukan
pemotretan untuk iklan sebuah gym. Seperti yang Taemin bilang padaku kemarin,
kami akan melakukan pemotretan tanpa menggunakan baju alias topless. Semalam
aku sudah menghubungi Kibum agar ia segera pulang hari ini juga. Dia bilang dia
akan segera ke Seoul esok paginya, tapi sudah jam sepuluh dini hari dia masih
belum memberi kabar untukku.
“ Jangan gelisah, ada aku disini.
Aku akan melakukan apapun agar kau tidak ketahuan” ujar sebuah suara yang
berasal dari sebelah kananku. Sontak aku menoleh dan menemukan sosok Minho sudah
duduk disebelahku.
“Minho? Gomawo” jawabku lirih.
“Nae, jadi kau tenang saja ya? Ada
aku disini” ucapnya lagi sembari tersenyum tulus kearahku.
Dia bilang, ada aku disini? Entah
kenapa aku jadi tenang karenanya. Yah mungkin karena selama ini dia sudah
banyak membantuku sehingga aku jadi merasa tenang kalau ada dia didekatku.
“Baiklah semuanya ayo bersiap-siap”
komando dari PD membuat ku terkejut. Aku berharap waktu berjalan lebih lambat
atau tiba-tiba terjadi gempa bumi, tsunami atau apalah yang penting pemotretan
kali ini bisa diundur atau dibatalkan. Tapi rasanya itu tidak mungkin jika
melihat situasi sekarang yang tampak baik-baik saja.
“ Ayo ikut aku “ ajak Minho kepada
ku. Aku tak tau ia mau mengajakku kemana, tapi aku percaya Minho sehingga aku
tetap mengikuti langkahnya dari belakang tanpa protes.
“MINHO! KIBUM! KALIAN MAU KEMANA?”
aku mendengar suara Manager hyung memanggil kami. Tapi kulihat Minho tetap
berjalan tanpa menggubris sama sekali. Aku menoleh kebelakang dan melihat Onew
menyusul kami.
“Minho” panggilku kepada nya.
“nae” sahutnya singkat tanpa menoleh
kebelakang.
“Onew hyung menyusul kita”
“mwo?” minho pun menoleh kebelakang
dan segera ia menarik tanganku dan mengajakku untuk lari bersamanya.
“MINHOOOOO!! BERHENTIIIIIIIIIIII”
aku bisa mendengar suara teriakan onew yang membahana keseluruh penjuru
ruangan.
“Minho, kita mau kemana?” tanyaku
disela-sela acara lari-larian (?) kami.
“kemana saja asal kau aman” jawabnya
datar. “ percepat larimu, kajja!” ia mempercepat larinya, mau tak mau akupun
ikut mempercepat lariku. Kami menyusuri koridor gedung yang aku sendiri tidak
tahu dimana ujungnya. Aku hanya mengikuti Minho tanpa protes sedikitpun. Aku
tau ia melakukan ini demi kebaikanku.
“ drrrt…drrrt…” ponselku bergetar.
Segera aku merogoh benda mungil tersebut dari saku celana jeans ku. Kibum? Aku
menekan tombol berwarna hijau.
“Jira, kau dimana?”
“aku.. aku tidak tahu ada dimana.
Tapi, bisakah kau kemari segera?” jawabku sambil masih berlari tanpa tujuan
bersama minho.
“aku sudah sampai di gym yang kau
bilang”
“baiklah, kalau begitu tunggu aku di
toilet lantai 3”
“klik” aku memutuskan sambungan
telepon.
“minho, ayo kita ketoilet yang
dilantai 3” ajak ku kepada minho dan ia mengngguk meng iya kan permintaan ku.
Sesampainya ditoilet, aku
memerosotkan tubuhku dan bersandar pada dinding, minho pun melakukan hal yang
sama. Kami sangat capek, lelah sekali rasanya berlari keliling gedung lantai 2
tanpa tujuan. Tapi, seru juga rasanya berlari-lari seperti tadi. Hihihi
“hh.. kenapa ..hh.. kau …hh..
senyum-senyum sendiri hh..?” Tanya Minho dengan nafas yang tersengal-sengal.
“eeh?” ucapan minho membuyarkan
fikiranku yang sedang mengingat-ingat adegan lari-larian tadi.
“DUK DUK DUK.. MINHO!! KIBUM!!
KELUAR!! AKU TAU KALIAN DIDALAM!!”
“Onew hyung?” ucaku dan minho secara
bersamaan.
“bagaimana ini?” tanyaku panic.
“kita tunggu saja sampai key datang
kemari” jawab minho memberikan solusi.
“tapi, onew hyung ada diluar. Dia
akan tau yang sebenarnya” ucapku pasrah sambil menggigit bibirku.
“tidak masalah, kalaupun ketauan
tidak apa-apa. Bukankah semuanya akan berakhir sampai disini?” ucapnya
meyakinkanku.
“BRAKKK!!!” pintu kamar mandi
didobrak dan muncullah sosok Onew , ia menatap garang kearah kami. Aku dan
minho yang sedang duduk untuk beristirahat segera berdiri. Aku sama sekali tak
berani memandang kearah onew, aku hanya menundukkan kepalaku. Jujur, aku takut
sekali. Bahkan lututku sampai bergetar karenanya.
“ada apa dengan kalian?” Tanya onew
dengan suara dingin tapi tegas.
“tidak ada apa-apa hyung” jawab
minho datar seolah tak terjadi apa-apa.
“apa maksudmu? Kau mau bermain-main?
Key, bisa kau jelaskan?” kini onew bertanya kepadaku. Aku mengangkat kepalaku
sedikit demi sedikit hingga pandangan mataku bertemu dengan pandangan mata nya.
“a..ak..aku..aku..” aku ingin
menjelaskan tapi tenggorokanku terasa tercekat sehingga tak dapat mengeluarkan
apa yang ingin aku sampaikan.
“Hyung” seseorang memanggil onew
dari luar. Onew beralih melihat keluar dan raut wajahnya berubah tak karuan, ia
seperti melihat setan disana. Aku dan minho yang penasaran dengan apa yang
dilihat onew pun langsung berjalan perlahan maju kedepan untuk melihat siapa
yang datang.
“Haiiiiiiii” sapa orang tersebut sambil
melambaikan tangannya dan tersenyum garing.
“KIBUM???” aku hampir berteriak
ketika memanggil namanya. Sungguh, ternyata orang itu adalah Kibum. Syukurlah
ia datang disaat yang tepat. Segera aku berlari kearahnya dan memukul badannya
dengan brutal.
“ya!! Ya!! Hentikan!! Sakit!!” kibum
meronta ketika aku memukulnya. Air mata yang sedari tadi kutahan pun tak dapat
terbendung lagi. Aku benar-benar bahagia ia sudah kembali. Akupun menhentikan
aktifitasku memukul-mukul badannya dan menghambur kepelukannya.
“kenapa kau lama sekali.. hiks..
hiks.. kau hampir membuatku mati disini hiks.. hiks..” ucapku sambil menangis.
“mianhe Jira-ya.. mianhe sudah
menyusahkan mu. Uljima.. uljima.. ssshh..” ia mengusap-usap kepalaku dengan
lembut.
“ya! Apa-apaan ini? Kenapa ada dua
key disini??” protes Onew yang masih shock dengan kemunculan Kibum yang
tiba-tiba. Kibum pun melepaskan pelukannya lalu berjalan mendekat kearah Onew.
“Hyung, mungkin kau sangat terkejut
dengan hal ini. Tapi aku bisa menjelaskannya nanti. Jadi, bisakah sekarang kita
melakukan pemotretan?” piñta Kibum kepada onew. Satu detik.. lima detik.. dua
puluh detik.. tidak ada jawaban.
“baiklah, kalian bertiga hutang
penjelasan denganku” jawab Onew sambil berlalu meninggalkan toilet.
“Kibummie~ I miss you dear~” ucapku
sambil memeluk Kibum lagi.
“Miss you too honey” jawabnya sambil
membalas pelukanku.
“ehem..” suara deheman Minho
menyadarkanku kalau ia masih ada disini.
“ah, minho maaf melupakanmu” aku
melepaskan pelukanku dengan Kibum.
“kalau begitu, aku duluan.” Ucapnya
sambil berjalan keluar. Namun sesampainya didepan pintu tiba-tiba ia berhenti
dan menoleh kebelakang. “ Key, segeralah menyusul.” Ucapnya lagi lalu berlalu
pergi meninggalkan kami.
“baiklah kalau begitu bisakah kau
pergi ke café yang ada didekat sini? Nanti kami akan menemui mu disana. Jadi,
jangan kemana-mana dan tunggulah sampai kami datang. Arraseo?” pinta Kibum
kepada ku.
“Nae, arra” jawabku sambil
mengangguk.
&&&&
Sudah hampir sejam aku menunggu di
café, entah sudah berapa gelas orange juice yang aku habiskan. Sedari tadi aku
menunggu dalam gelisah, entah bagaimana nanti jika aku bertemu dengan onew,
jonghyun, taemin juga minho. Apalagi dengan onew, sepertinya ia akan marah
sekali denganku. Belum lagi jonghyun, entah bagaimana nanti reaksinya saat tau
kalau selama ini ia satu kamar bersama yeoja. Lalu, apa yang harus aku katakan
kepadanya? Maaf, selama ini aku melihat
tontonan gratis (?) LOL. Itu tidak mungkin. Jonghyun oppa, bentuk badanmu keren lho… tidak-tidak, yang ada dia
akan ilfeel. Mianhe, sudah menipu mu.
Haisssh kenapa aku merasa seperti seorang pendosa besar sih? Yang seharusnya
bertanggung jawab kan Kibum bukan aku. Tapi, aku kan juga ikut andil.
Haduuuuuuuuh…. OEMAA~ HALMIONI~ KIBUM~ kalian membuatku gilaaaa >,<
Aku melihat kearah pintu masuk café
siapa tau kibum dan teman-temannya sudah datang dan tidak berhasil menemukanku.
Dan benar saja aku melihat seorang namja yang tengah berdiri sambil mengedarkan
pandangannya keseluruh penjuru café. Meskipun ia menggunakan topi, kacamata
hitam, hoodie dan syal. Tetap saja aku bisa mengenalinya. Aku melambaikan
tanganku dan berharap ia dapat melihatku. Untung saja ia melihatku dan segera
berjalan menuju kearahku.
“dimana yang lain?” tanyaku
kepadanya yang bahkan belum kupersilakan duduk.
“masih melakukan penyamaran dimobil”
jawabnya sambil melepas kacamata hitamnya dan mengambil posisi duduk disebelah
kiri ku.
“ aah.. syal ini membuatku gerah”
gumamnya sembari melepas syal merah yang melilit lehernya tersebut.
“ah, itu mereka” ujarnya sambil
melambaikan tangan kearah empat orang namja yang baru saja masuk kedalam café.
Penyamaran apanya? Mereka hanya menggunakan kacamata hitam saja. Dari jarak
beberapa meter seperti ini aku bisa mengenali mereka satu persatu. Yang paling
depan itu Kibum dan Onew dan dibelakang mereka Jonghyun dan Taemin. Aissh..
ternyata hanya Minho saja yang terlalu berlebihan dalam menyamar.
“Deg deg..” tiba-tiba jantungku berdetak
begitu cepat dan perutku terasa mulas. Aduuuh serasa ingin buang air. Ini nih
efek nervous yang berlebihan, bawaannya mau buang air. T0T. kembali kepada ke
empat namja tadi, yang pertama sampai tentu saja Key dan Onew, Key langsung
duduk disebelah kananku sedangkan Onew
duduk didepan Key. Lalu disusul Jonghyun dan Taemin yang duduk disebelah kiri
Onew. Aku bisa melihat wajah shock Jongyun dan Taemin yang tampak terkejut
melihatku. Meskipun mereka tak mengeluarkan sepatah katapun, tapi tampak jelas
kegundahan menyelimuti mereka. Mereka berdua memandangku dan Kibum secara bergantian
seolah sedang membandingkan wajah kami. Yah, posisi kami sekarang saling
berhadapan. Kibum, Aku dan Minho duduk bersebelahan dan didepan kami ada Onew,
Jonghyun dan Taemin.
“Karena sudah berkumpul semua, sudah
bisa dimulai.” Ucap Onew to the point.
“Baiklah, biar aku yang jelaskan” jawab
Kibum mantap. Lalu ia pun mulai menjelaskan. Mulai dari keadaan bisnis
keluarga, perintah Halmioni, kenyataan bahwa dia mempunyai kembaran yang selama
ini tidak pernah diekspos serta tentang pertukaran identitas ini. Onew terlihat
begitu menyimak dengan seksama tiap penjelasan yang dituturkan oleh Kibum,
begitu pula dengan Minho. Tapi berbeda dengan Jonghyun dan Taemin yang belum
tau sama sekali tentang hal ini, mereka tampak terkejut sekali dengan
panjelasan yang Kibum berikan.
“jadi begitulah kenyataannya. Aku mohon
maafkan aku dan tolong jangan kalian benci saudari ku. Karena ia hanyalah
korban” ucap Kibum sambil menundukkan kepalanya.
“Maafkan aku juga, karena sudah
merepotkan kalian.” Tambah ku sambil menundukkan kepala seperti Kibum.
“Kalau begitu, aku juga minta maaf
karena sudah menyimpan rahasia ini dari kalian.” Timpal Minho sambil melakukan
hal yang sama dengan apa yang aku dan Kibum lakukan.
“aigooo~ sudahlah hyung, kalian tidak
perlu seperti itu. kalau memang begitu keadaannya kami bisa memaklumi” ucap
Taemin bijak.
“haissh.. kenapa aku tidak sadar sudah
tinggal sekamar denga seorang yeoja” celetuk Jonghyun tiba-tiba. “ aigoo~
maafkan aku ya, aku sudah melakukan hal yang tidak pantas kepadamu’ tambahnya
lagi.
“hal tidak pantas apa ya??” Tanya Kibum
sambil memandang penuh selidik kearah Jonghyun. omo~ bisa gawat ini. Kibum
pasti akan salah faham.
“Jonghyun hyung me__ hmpf..” mulut
Taemin dibekap oleh Jonghyun. syukurlah setidaknya ia belum sempat mengucapkannya.
‘me..?? me.. apa?” ucap Kibum meminta
penjelasan.
“me.. men-topless-si-sasi” jawab Onew
tiba-tiba.
Men-topless-si-sasi? Jawaban apa itu?
apa tidak ada jawaban yang lebih baik? Membentak, memarahi atau merebut remote
tv? Setidaknya bukan jawaban konyol seperti itu.
“apa maksudnya?” Tanya Kibum tak
mengerti.
“ kau kan tau Jonghyun hyung suka
topless ketika di dorm. Bukan hanya dia tapi kita juga sering kan? Nah, jadi
begitu maksudnya. Jonghyun hyung merasa tidak enak Karena sudah melakukan hal itu.”
ujar Minho memberikan penjelasan kepada Kibum. Sementara Kibum hanya mengangguk
tanda mengerti.
“Baiklah, kalau begitu aku pamit dulu.
Ada latihan drama musical terbaru.” Ucap Onew sembari beranjak dari tempat
duduknya. “Minho, kau ada shooting Dream team season 3 kan?” Ucapnya
mengingatkan Minho.
“Ah ia” jawab Minho sedikit enggan.
“Taemin, ada les tambahan. Dan
Jonghyun__”
“Aku tidak ada jadwal apapun Hyung”
sergah Jonghyun seketika.
“hari ini giliran mu belanja. Ayo
anak-anak kita berangkat!!” ajak Onew sambil mendorong Minho serta Taemin agar
berjalan duluan didepan setelah itu ia menyeret Jonghyun dengan paksa agar
segera pergi dari sini.
“Kenapa Onew memaksa semuanya pergi?”
tanyaku kepada Kibum setelah semua member shinee menghilang di balik pintu.
“dia leader yang baik. Dia memberikan
waktu untuk kita berdua” jawab Kibum.
“oh.. aku mengerti. Baiklah kalau begitu
sekarang lunasi tanggung jawabmu” todongku kepada Kibum.
“tanggung jawab apa?” Tanya nya tak
mengerti.
“kembalikan aku menjadi yeoja lagiiii…”
rengek ku kemudian.
“oh itu, tentu saja honey~” jawabnya
seraya menjepit hidungku. “Kajja!” ajaknya kemudian. Akhirnya aku bisa kembali
normal. Bukan lagi namja jadi-jadian seperti sekarang.
&&&&&
Aku dan Kibum duduk disebuah kursi
panjang yang terletak di taman kota. Sesekali aku memijit-mijit kaki ku,
rasanya pegal sekali. Seharian ini aku dan Kibum jalan-jalan berkeliling mall.
Kami kesalon juga ke toko baju dan perhiasan. Asal kalian tahu, sekarang aku
sudah kembali menjadi yeoja yang cantik nan jelita, kekeke. Aku sudah
memanjangkan rambutku disalon, melakukan perawatan tubuh, lalu membeli beberapa
potong pakaian yeoja tentunya, juga beberapa pernak-pernik dan perhiasan. Aku
tersenyum puas melihat semua tas belanjaan yang sekarang terjajar rapi
disampingku.
“Sampai kapan kau akan memandangi
tas-tas itu?’ Tanya Kibum sedikit sewot.
“Kibum, gomawo~” uacpku sambil
memasang senyum termanisku.
“apa lagi yang kau mau? Credit card
ku sudah over limit.”
“aku tidak minta apa-apa lagi kok.
Kau ini kenapa jadi galak sekali sih? Ini kan sudah kewajiban mu. Kau fikir
karena siapa coba rambutku jadi pendek?”
“ia aku tau, tapi kan tidak ada tuh
perjanjian beli baju dan perhiasan” protesnya kemudian.
“lho, tapi kan perhiasan dan baju
itu juga merupakan perangkat pendukung penampilanku Kibum. Masa kau tega
melihat aku yang cantik ini mengenakan celana mu yang sedikit kedodoran itu?”
elak ku tak terima dengan pernyataannya.
“ia sudah, kalau begitu segeralah pulang
ke Amerika. Lama-lama kau disini aku bisa bangkrut”
“siroh! Aku mau jalan-jalan dulu.
Selama disini kan aku belum sempat kemana-mana” tolakku mentah-mentah dengan
idenya tersebut.
“aku tidak bisa menemanimu” ujarnya
memberikan alasan.
“tidak harus denganmu” jawabku
singkat.
‘kalau tidak denganku dengan siap
lagi?”
“Minho, Taemin, atau Jonghyun juga
boleh” aku memancingnya sedikit untuk tau apa reaksinya.
“tidak tidak, kau tidak boleh pergi
dengan siapa pun kecuali aku. Sekarang, ayo kita pulang” jawabnya sambil
mengambil bebrapa tas belanjaan. Aku hanya tersenyum geli melihat reaksinya
itu. ternyata sifat Brother complex nya belum hilang juga.
&&&&&
“kami pulaaaang~” ucapku dan Kibum
berbarengan saat memasuki dorm shinee.
“Ah, Hyung sudah pu…lang..” Taemin
terpaku begitu melihat kearahku. Omo~ aku jadi salah tingkah dibuatnya. Apa dia
terpesona dengan ku? Secantik itu kah aku? Kekeke. Kibum menyikut lenganku
pelan, sepertinya ia tau kalau aku sedang ke ge-er an sendiri.
“Nae Taemin, kami sudah pulang. Mana
yang lain?” aku mencoba berbicara ramah dan sopan kepadanya.
“Tsk..” Kibum berdecak kesal melihat
ku bersikap demikian.
“Ini ada banana milk, simpan di
lemari pendingin” perintah Kibum kepada si makanae sambil menyerahkan tas yang
berisi cemilan kepada Taemin. Sungguh kekanakan, aku tau maksudnya itu untuk
mengusir Taemin.
“Ah Minho, ini tadi aku beli komik
slam dunk untuk mu.” Ucapku ketika melihat Minho yang melintas didepan kami,
sepertinya ia dari kamar dan hendak menuju ruang tengah.
“Untuk ku mana?” tiba-tiba Jonghyun
sudah ada disamping Minho.
“ini gantungan hanphone bercorak
bling-bling (?)” aku merogoh gantungan hanphone yang aku selipkan didalam tas
tanganku. “ oia ini untuk Onew, titip ya~” aku memberikan celengan berbentuk
ayam kepada Jonghyun untuk Onew.
“Ya Kim Jira! Kau memakai uangku
untuk membelikan mereka hadiah?” protes Kibum tak terima.
“Hehehe, kita kan saudara. Jadi uang
mu uangku juga kan?” jawabku sambil menggaruk kepala ku yang sama sekali tidak
gatal.
“Kau membuatku frustasi. Ayo ke
kamar, besok pagi kau akan aku deportasi ke Amerika” ucap Kibum sambil menarik
tanganku menuju kamar.
“Key, kita akan tidur satu kamar
bertiga? Dengan kembaran mu ini?” Tanya Jonghyun tak percaya. Entah sejak kapan
dia sudah ada didepan pintu kamar.
“tidak. hanya aku dan Jira. Kau
mengungsi ke kamar Onew hyung” jawab Kibum tegas sambil melempar bantal dan
guling kearah Jonghyun.
“tapi ini kan kamarku juga. Kau saja
yang mengungsi di kamar si dubu” tawar Jonghyun sambil berjalan masuk kedalam
kamar.
“STOP!! STOP DISITU KIM JONGHYUN!”
teriak Kibum begitu melihat Jonghyun sudah berada di dalam area kamar.
“kenapa memangnya? Selama tidak ada
kau juga kami tidur satu kamar, bahkan pernah satu ranjang” jawab Jonghyun
dengan tampang polosnya.
“MWO??????” Kibum membulatkan
matanya. Aku segera bersembunyi dibalik selimut.
“KIM JONGHYUN!! KIM JIRAA!! JELASKAN
PADAKUUUUU!!!” terdengar oleh ku suara lengkingan Kibum yang mencapai 3 oktaf
tersebut. Omo~ aku harus segera tidur dan berharap ketika bangun sudah ada di
Amerika. Aku bisa gila lama-lama disini. Haissh.. dasar Jonghyun pabo. Hal
seperti itu disampaikan ke Kibum, bisa salah paham dia.
“JIRAAA~” aku mendengarnya lagi.
Masih mendengar teriakan Kibum. “Bangun, aku tau kau belum tidur” kali ini aku
mendengar dan merasakan seseorang mengguncang tubuhku. Segera aku menyikap
selimutku dan melihat Kibum serta tatapan khas nya itu.
“emm.. itu.. itu…” aduh bagaimana ya
memulainya?? Aku bingung harus menjelaskannya dari mana. Tiba-tiba sebuah ide
gila muncul dikepala ku.
“Kibum, aku..
KABUUUUUUUUUUUUUURRRRRRRRRR” teriakku sambil berlari keluar dari kamar. “TAP..
TAP ..TAP..” derap langkahku menggetarkan seisi rumah. Tidak, bukan hanya
langkahku. Tapi ada bebrapa orang dibelakangku. Jonghyun, ia mengikutiku dan
dibelakangnya ada Kibum.
“Noona mau kemana?” teriak Taemin
dari ruang tengah. Tapi aku tidak menanggapinya. Aku hanya berlari sekuat
tenaga agar terhindar dari Kibum. Tiba-tiba sebuah tangan menarikku.
“ssst..” Jonghyun, ia menarikku
masuk kedalam sebuah ruangan yang letaknya disamping dorm. Mungkin ini gudang
dan aku yakin Kibum tidak akan tau kami ada disini. Kekeke…
TBC
N.b: haduuuh apa-apaan ini yg aku tulis?? Pake acara
ngumpet-ngumpet segala si double J (Jira & Jjong). Mana si Kibum mengidap
penyakit (?) Brother complex lagi. Kira-kira gimana nih jadinya?? Endingnya mau
Double J couple atau Jiho (Jira & Minho) couple??
Berikan kritik dan saran nya yaa…
Gomawo uda baca ^^
No comments:
Post a Comment