Sunday, December 30, 2012

FF SHINee: TWINS [Part 4]



Title                 : Twins – Part 4
Author             : Nysa
Main Cast        : Kim Jira (imagine cast), Choi Minho (Shinee), Kim Jonghyun (Shinee)
Support Cast   : Lee Taemin (Shinee), Onew (Shinee), Kim Kibum/Key (Shinee), etc..
Length             :Sequel
Genre              : Family, Romance, Friendship, Humor
Rating             : General

TWINS – PART 4

Jira POV

            Berkali-kali aku memandangi jam tangan yang melingkar dipergelangan tangan kiri ku. Aku sungguh gelisah sampai-sampai perut ku terasa mulas tak menentu. Hari ini kami akan melakukan pemotretan untuk iklan sebuah gym. Seperti yang Taemin bilang padaku kemarin, kami akan melakukan pemotretan tanpa menggunakan baju alias topless. Semalam aku sudah menghubungi Kibum agar ia segera pulang hari ini juga. Dia bilang dia akan segera ke Seoul esok paginya, tapi sudah jam sepuluh dini hari dia masih belum memberi kabar untukku.
            “ Jangan gelisah, ada aku disini. Aku akan melakukan apapun agar kau tidak ketahuan” ujar sebuah suara yang berasal dari sebelah kananku. Sontak aku menoleh dan menemukan sosok Minho sudah duduk disebelahku.
            “Minho? Gomawo” jawabku lirih.
            “Nae, jadi kau tenang saja ya? Ada aku disini” ucapnya lagi sembari tersenyum tulus kearahku.
            Dia bilang, ada aku disini? Entah kenapa aku jadi tenang karenanya. Yah mungkin karena selama ini dia sudah banyak membantuku sehingga aku jadi merasa tenang kalau ada dia didekatku.
            “Baiklah semuanya ayo bersiap-siap” komando dari PD membuat ku terkejut. Aku berharap waktu berjalan lebih lambat atau tiba-tiba terjadi gempa bumi, tsunami atau apalah yang penting pemotretan kali ini bisa diundur atau dibatalkan. Tapi rasanya itu tidak mungkin jika melihat situasi sekarang yang tampak baik-baik saja.
            “ Ayo ikut aku “ ajak Minho kepada ku. Aku tak tau ia mau mengajakku kemana, tapi aku percaya Minho sehingga aku tetap mengikuti langkahnya dari belakang tanpa protes.
            “MINHO! KIBUM! KALIAN MAU KEMANA?” aku mendengar suara Manager hyung memanggil kami. Tapi kulihat Minho tetap berjalan tanpa menggubris sama sekali. Aku menoleh kebelakang dan melihat Onew menyusul kami.
            “Minho” panggilku kepada nya.
            “nae” sahutnya singkat tanpa menoleh kebelakang.
            “Onew hyung menyusul kita”
            “mwo?” minho pun menoleh kebelakang dan segera ia menarik tanganku dan mengajakku untuk lari bersamanya.
            “MINHOOOOO!! BERHENTIIIIIIIIIIII” aku bisa mendengar suara teriakan onew yang membahana keseluruh penjuru ruangan.
            “Minho, kita mau kemana?” tanyaku disela-sela acara lari-larian (?) kami.
            “kemana saja asal kau aman” jawabnya datar. “ percepat larimu, kajja!” ia mempercepat larinya, mau tak mau akupun ikut mempercepat lariku. Kami menyusuri koridor gedung yang aku sendiri tidak tahu dimana ujungnya. Aku hanya mengikuti Minho tanpa protes sedikitpun. Aku tau ia melakukan ini demi kebaikanku.
            “ drrrt…drrrt…” ponselku bergetar. Segera aku merogoh benda mungil tersebut dari saku celana jeans ku. Kibum? Aku menekan tombol berwarna hijau.
            “Jira, kau dimana?”
            “aku.. aku tidak tahu ada dimana. Tapi, bisakah kau kemari segera?” jawabku sambil masih berlari tanpa tujuan bersama minho.
            “aku sudah sampai di gym yang kau bilang”
            “baiklah, kalau begitu tunggu aku di toilet lantai 3”
            “klik” aku memutuskan sambungan telepon.
            “minho, ayo kita ketoilet yang dilantai 3” ajak ku kepada minho dan ia mengngguk meng iya kan  permintaan ku.
            Sesampainya ditoilet, aku memerosotkan tubuhku dan bersandar pada dinding, minho pun melakukan hal yang sama. Kami sangat capek, lelah sekali rasanya berlari keliling gedung lantai 2 tanpa tujuan. Tapi, seru juga rasanya berlari-lari seperti tadi. Hihihi
            “hh.. kenapa ..hh.. kau …hh.. senyum-senyum sendiri hh..?” Tanya Minho dengan nafas yang tersengal-sengal.
            “eeh?” ucapan minho membuyarkan fikiranku yang sedang mengingat-ingat adegan lari-larian tadi.
            “DUK DUK DUK.. MINHO!! KIBUM!! KELUAR!! AKU TAU KALIAN DIDALAM!!”
            “Onew hyung?” ucaku dan minho secara bersamaan.
            “bagaimana ini?” tanyaku panic.
            “kita tunggu saja sampai key datang kemari” jawab minho memberikan solusi.
            “tapi, onew hyung ada diluar. Dia akan tau yang sebenarnya” ucapku pasrah sambil menggigit bibirku.
            “tidak masalah, kalaupun ketauan tidak apa-apa. Bukankah semuanya akan berakhir sampai disini?” ucapnya meyakinkanku.
            “BRAKKK!!!” pintu kamar mandi didobrak dan muncullah sosok Onew , ia menatap garang kearah kami. Aku dan minho yang sedang duduk untuk beristirahat segera berdiri. Aku sama sekali tak berani memandang kearah onew, aku hanya menundukkan kepalaku. Jujur, aku takut sekali. Bahkan lututku sampai bergetar karenanya.
            “ada apa dengan kalian?” Tanya onew dengan suara dingin tapi tegas.
            “tidak ada apa-apa hyung” jawab minho datar seolah tak terjadi apa-apa.
            “apa maksudmu? Kau mau bermain-main? Key, bisa kau jelaskan?” kini onew bertanya kepadaku. Aku mengangkat kepalaku sedikit demi sedikit hingga pandangan mataku bertemu dengan pandangan mata nya.
            “a..ak..aku..aku..” aku ingin menjelaskan tapi tenggorokanku terasa tercekat sehingga tak dapat mengeluarkan apa yang ingin aku sampaikan.
            “Hyung” seseorang memanggil onew dari luar. Onew beralih melihat keluar dan raut wajahnya berubah tak karuan, ia seperti melihat setan disana. Aku dan minho yang penasaran dengan apa yang dilihat onew pun langsung berjalan perlahan maju kedepan untuk melihat siapa yang datang.
            “Haiiiiiiii” sapa orang tersebut sambil melambaikan tangannya dan tersenyum garing.
            “KIBUM???” aku hampir berteriak ketika memanggil namanya. Sungguh, ternyata orang itu adalah Kibum. Syukurlah ia datang disaat yang tepat. Segera aku berlari kearahnya dan memukul badannya dengan brutal.
            “ya!! Ya!! Hentikan!! Sakit!!” kibum meronta ketika aku memukulnya. Air mata yang sedari tadi kutahan pun tak dapat terbendung lagi. Aku benar-benar bahagia ia sudah kembali. Akupun menhentikan aktifitasku memukul-mukul badannya dan menghambur kepelukannya.
            “kenapa kau lama sekali.. hiks.. hiks.. kau hampir membuatku mati disini hiks.. hiks..” ucapku sambil menangis.
            “mianhe Jira-ya.. mianhe sudah menyusahkan mu. Uljima.. uljima.. ssshh..” ia mengusap-usap kepalaku dengan lembut.
            “ya! Apa-apaan ini? Kenapa ada dua key disini??” protes Onew yang masih shock dengan kemunculan Kibum yang tiba-tiba. Kibum pun melepaskan pelukannya lalu berjalan mendekat kearah Onew.
            “Hyung, mungkin kau sangat terkejut dengan hal ini. Tapi aku bisa menjelaskannya nanti. Jadi, bisakah sekarang kita melakukan pemotretan?” piñta Kibum kepada onew. Satu detik.. lima detik.. dua puluh detik.. tidak ada jawaban.
            “baiklah, kalian bertiga hutang penjelasan denganku” jawab Onew sambil berlalu meninggalkan toilet.
            “Kibummie~ I miss you dear~” ucapku sambil memeluk Kibum lagi.
            “Miss you too honey” jawabnya sambil membalas pelukanku.
            “ehem..” suara deheman Minho menyadarkanku kalau ia masih ada disini.
            “ah, minho maaf melupakanmu” aku melepaskan pelukanku dengan Kibum.
            “kalau begitu, aku duluan.” Ucapnya sambil berjalan keluar. Namun sesampainya didepan pintu tiba-tiba ia berhenti dan menoleh kebelakang. “ Key, segeralah menyusul.” Ucapnya lagi lalu berlalu pergi meninggalkan kami.
            “baiklah kalau begitu bisakah kau pergi ke café yang ada didekat sini? Nanti kami akan menemui mu disana. Jadi, jangan kemana-mana dan tunggulah sampai kami datang. Arraseo?” pinta Kibum kepada ku.
            “Nae, arra” jawabku sambil mengangguk.


&&&&


            Sudah hampir sejam aku menunggu di café, entah sudah berapa gelas orange juice yang aku habiskan. Sedari tadi aku menunggu dalam gelisah, entah bagaimana nanti jika aku bertemu dengan onew, jonghyun, taemin juga minho. Apalagi dengan onew, sepertinya ia akan marah sekali denganku. Belum lagi jonghyun, entah bagaimana nanti reaksinya saat tau kalau selama ini ia satu kamar bersama yeoja. Lalu, apa yang harus aku katakan kepadanya? Maaf, selama ini aku melihat tontonan gratis (?) LOL. Itu tidak mungkin. Jonghyun oppa, bentuk badanmu keren lho… tidak-tidak, yang ada dia akan ilfeel. Mianhe, sudah menipu mu. Haisssh kenapa aku merasa seperti seorang pendosa besar sih? Yang seharusnya bertanggung jawab kan Kibum bukan aku. Tapi, aku kan juga ikut andil. Haduuuuuuuuh…. OEMAA~ HALMIONI~ KIBUM~ kalian membuatku gilaaaa >,<
            Aku melihat kearah pintu masuk café siapa tau kibum dan teman-temannya sudah datang dan tidak berhasil menemukanku. Dan benar saja aku melihat seorang namja yang tengah berdiri sambil mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru café. Meskipun ia menggunakan topi, kacamata hitam, hoodie dan syal. Tetap saja aku bisa mengenalinya. Aku melambaikan tanganku dan berharap ia dapat melihatku. Untung saja ia melihatku dan segera berjalan menuju kearahku.
            “dimana yang lain?” tanyaku kepadanya yang bahkan belum kupersilakan duduk.
            “masih melakukan penyamaran dimobil” jawabnya sambil melepas kacamata hitamnya dan mengambil posisi duduk disebelah kiri ku.
“ aah.. syal ini membuatku gerah” gumamnya sembari melepas syal merah yang melilit lehernya tersebut.
“ah, itu mereka” ujarnya sambil melambaikan tangan kearah empat orang namja yang baru saja masuk kedalam café. Penyamaran apanya? Mereka hanya menggunakan kacamata hitam saja. Dari jarak beberapa meter seperti ini aku bisa mengenali mereka satu persatu. Yang paling depan itu Kibum dan Onew dan dibelakang mereka Jonghyun dan Taemin. Aissh.. ternyata hanya Minho saja yang terlalu berlebihan dalam menyamar.
“Deg deg..” tiba-tiba jantungku berdetak begitu cepat dan perutku terasa mulas. Aduuuh serasa ingin buang air. Ini nih efek nervous yang berlebihan, bawaannya mau buang air. T0T. kembali kepada ke empat namja tadi, yang pertama sampai tentu saja Key dan Onew, Key langsung duduk disebelah kananku  sedangkan Onew duduk didepan Key. Lalu disusul Jonghyun dan Taemin yang duduk disebelah kiri Onew. Aku bisa melihat wajah shock Jongyun dan Taemin yang tampak terkejut melihatku. Meskipun mereka tak mengeluarkan sepatah katapun, tapi tampak jelas kegundahan menyelimuti mereka. Mereka berdua memandangku dan Kibum secara bergantian seolah sedang membandingkan wajah kami. Yah, posisi kami sekarang saling berhadapan. Kibum, Aku dan Minho duduk bersebelahan dan didepan kami ada Onew, Jonghyun dan Taemin.
“Karena sudah berkumpul semua, sudah bisa dimulai.” Ucap Onew to the point.
“Baiklah, biar aku yang jelaskan” jawab Kibum mantap. Lalu ia pun mulai menjelaskan. Mulai dari keadaan bisnis keluarga, perintah Halmioni, kenyataan bahwa dia mempunyai kembaran yang selama ini tidak pernah diekspos serta tentang pertukaran identitas ini. Onew terlihat begitu menyimak dengan seksama tiap penjelasan yang dituturkan oleh Kibum, begitu pula dengan Minho. Tapi berbeda dengan Jonghyun dan Taemin yang belum tau sama sekali tentang hal ini, mereka tampak terkejut sekali dengan panjelasan yang Kibum berikan.
“jadi begitulah kenyataannya. Aku mohon maafkan aku dan tolong jangan kalian benci saudari ku. Karena ia hanyalah korban” ucap Kibum sambil menundukkan kepalanya.
“Maafkan aku juga, karena sudah merepotkan kalian.” Tambah ku sambil menundukkan kepala seperti Kibum.
“Kalau begitu, aku juga minta maaf karena sudah menyimpan rahasia ini dari kalian.” Timpal Minho sambil melakukan hal yang sama dengan apa yang aku dan Kibum lakukan.
“aigooo~ sudahlah hyung, kalian tidak perlu seperti itu. kalau memang begitu keadaannya kami bisa memaklumi” ucap Taemin bijak.
“haissh.. kenapa aku tidak sadar sudah tinggal sekamar denga seorang yeoja” celetuk Jonghyun tiba-tiba. “ aigoo~ maafkan aku ya, aku sudah melakukan hal yang tidak pantas kepadamu’ tambahnya lagi.
“hal tidak pantas apa ya??” Tanya Kibum sambil memandang penuh selidik kearah Jonghyun. omo~ bisa gawat ini. Kibum pasti akan salah faham.
“Jonghyun hyung me__ hmpf..” mulut Taemin dibekap oleh Jonghyun. syukurlah setidaknya ia belum sempat mengucapkannya.
‘me..?? me.. apa?” ucap Kibum meminta penjelasan.
“me.. men-topless-si-sasi” jawab Onew tiba-tiba.
Men-topless-si-sasi? Jawaban apa itu? apa tidak ada jawaban yang lebih baik? Membentak, memarahi atau merebut remote tv? Setidaknya bukan jawaban konyol seperti itu.
“apa maksudnya?” Tanya Kibum tak mengerti.
“ kau kan tau Jonghyun hyung suka topless ketika di dorm. Bukan hanya dia tapi kita juga sering kan? Nah, jadi begitu maksudnya. Jonghyun hyung merasa tidak enak Karena sudah melakukan hal itu.” ujar Minho memberikan penjelasan kepada Kibum. Sementara Kibum hanya mengangguk tanda mengerti.
“Baiklah, kalau begitu aku pamit dulu. Ada latihan drama musical terbaru.” Ucap Onew sembari beranjak dari tempat duduknya. “Minho, kau ada shooting Dream team season 3 kan?” Ucapnya mengingatkan Minho.
“Ah ia” jawab Minho sedikit enggan.
“Taemin, ada les tambahan. Dan Jonghyun__”
“Aku tidak ada jadwal apapun Hyung” sergah Jonghyun seketika.
“hari ini giliran mu belanja. Ayo anak-anak kita berangkat!!” ajak Onew sambil mendorong Minho serta Taemin agar berjalan duluan didepan setelah itu ia menyeret Jonghyun dengan paksa agar segera pergi dari sini.
“Kenapa Onew memaksa semuanya pergi?” tanyaku kepada Kibum setelah semua member shinee menghilang di balik pintu.
“dia leader yang baik. Dia memberikan waktu untuk kita berdua” jawab Kibum.
“oh.. aku mengerti. Baiklah kalau begitu sekarang lunasi tanggung jawabmu” todongku kepada Kibum.
“tanggung jawab apa?” Tanya nya tak mengerti.
“kembalikan aku menjadi yeoja lagiiii…” rengek ku kemudian.
“oh itu, tentu saja honey~” jawabnya seraya menjepit hidungku. “Kajja!” ajaknya kemudian. Akhirnya aku bisa kembali normal. Bukan lagi namja jadi-jadian seperti sekarang.

&&&&&

            Aku dan Kibum duduk disebuah kursi panjang yang terletak di taman kota. Sesekali aku memijit-mijit kaki ku, rasanya pegal sekali. Seharian ini aku dan Kibum jalan-jalan berkeliling mall. Kami kesalon juga ke toko baju dan perhiasan. Asal kalian tahu, sekarang aku sudah kembali menjadi yeoja yang cantik nan jelita, kekeke. Aku sudah memanjangkan rambutku disalon, melakukan perawatan tubuh, lalu membeli beberapa potong pakaian yeoja tentunya, juga beberapa pernak-pernik dan perhiasan. Aku tersenyum puas melihat semua tas belanjaan yang sekarang terjajar rapi disampingku.
            “Sampai kapan kau akan memandangi tas-tas itu?’ Tanya Kibum sedikit sewot.
            “Kibum, gomawo~” uacpku sambil memasang senyum termanisku.
            “apa lagi yang kau mau? Credit card ku sudah over limit.”
            “aku tidak minta apa-apa lagi kok. Kau ini kenapa jadi galak sekali sih? Ini kan sudah kewajiban mu. Kau fikir karena siapa coba rambutku jadi pendek?”
            “ia aku tau, tapi kan tidak ada tuh perjanjian beli baju dan perhiasan” protesnya kemudian.
            “lho, tapi kan perhiasan dan baju itu juga merupakan perangkat pendukung penampilanku Kibum. Masa kau tega melihat aku yang cantik ini mengenakan celana mu yang sedikit kedodoran itu?” elak ku tak terima dengan pernyataannya.
            “ia sudah, kalau begitu segeralah pulang ke Amerika. Lama-lama kau disini aku bisa bangkrut”
            “siroh! Aku mau jalan-jalan dulu. Selama disini kan aku belum sempat kemana-mana” tolakku mentah-mentah dengan idenya tersebut.
            “aku tidak bisa menemanimu” ujarnya memberikan alasan.
            “tidak harus denganmu” jawabku singkat.
            ‘kalau tidak denganku dengan siap lagi?”
            “Minho, Taemin, atau Jonghyun juga boleh” aku memancingnya sedikit untuk tau apa reaksinya.
            “tidak tidak, kau tidak boleh pergi dengan siapa pun kecuali aku. Sekarang, ayo kita pulang” jawabnya sambil mengambil bebrapa tas belanjaan. Aku hanya tersenyum geli melihat reaksinya itu. ternyata sifat Brother complex nya belum hilang juga.

&&&&&

            “kami pulaaaang~” ucapku dan Kibum berbarengan saat memasuki dorm shinee.
            “Ah, Hyung sudah pu…lang..” Taemin terpaku begitu melihat kearahku. Omo~ aku jadi salah tingkah dibuatnya. Apa dia terpesona dengan ku? Secantik itu kah aku? Kekeke. Kibum menyikut lenganku pelan, sepertinya ia tau kalau aku sedang ke ge-er an sendiri.
            “Nae Taemin, kami sudah pulang. Mana yang lain?” aku mencoba berbicara ramah dan sopan kepadanya.
            “Tsk..” Kibum berdecak kesal melihat ku bersikap demikian.
            “Ini ada banana milk, simpan di lemari pendingin” perintah Kibum kepada si makanae sambil menyerahkan tas yang berisi cemilan kepada Taemin. Sungguh kekanakan, aku tau maksudnya itu untuk mengusir Taemin.
            “Ah Minho, ini tadi aku beli komik slam dunk untuk mu.” Ucapku ketika melihat Minho yang melintas didepan kami, sepertinya ia dari kamar dan hendak menuju ruang tengah.
            “Untuk ku mana?” tiba-tiba Jonghyun sudah ada disamping Minho.
            “ini gantungan hanphone bercorak bling-bling (?)” aku merogoh gantungan hanphone yang aku selipkan didalam tas tanganku. “ oia ini untuk Onew, titip ya~” aku memberikan celengan berbentuk ayam kepada Jonghyun untuk Onew.
            “Ya Kim Jira! Kau memakai uangku untuk membelikan mereka hadiah?” protes Kibum tak terima.
            “Hehehe, kita kan saudara. Jadi uang mu uangku juga kan?” jawabku sambil menggaruk kepala ku yang sama sekali tidak gatal.
            “Kau membuatku frustasi. Ayo ke kamar, besok pagi kau akan aku deportasi ke Amerika” ucap Kibum sambil menarik tanganku menuju kamar.
            “Key, kita akan tidur satu kamar bertiga? Dengan kembaran mu ini?” Tanya Jonghyun tak percaya. Entah sejak kapan dia sudah ada didepan pintu kamar.
            “tidak. hanya aku dan Jira. Kau mengungsi ke kamar Onew hyung” jawab Kibum tegas sambil melempar bantal dan guling kearah Jonghyun.
            “tapi ini kan kamarku juga. Kau saja yang mengungsi di kamar si dubu” tawar Jonghyun sambil berjalan masuk kedalam kamar.
            “STOP!! STOP DISITU KIM JONGHYUN!” teriak Kibum begitu melihat Jonghyun sudah berada di dalam area kamar.
            “kenapa memangnya? Selama tidak ada kau juga kami tidur satu kamar, bahkan pernah satu ranjang” jawab Jonghyun dengan tampang polosnya.
            “MWO??????” Kibum membulatkan matanya. Aku segera bersembunyi dibalik selimut.
            “KIM JONGHYUN!! KIM JIRAA!! JELASKAN PADAKUUUUU!!!” terdengar oleh ku suara lengkingan Kibum yang mencapai 3 oktaf tersebut. Omo~ aku harus segera tidur dan berharap ketika bangun sudah ada di Amerika. Aku bisa gila lama-lama disini. Haissh.. dasar Jonghyun pabo. Hal seperti itu disampaikan ke Kibum, bisa salah paham dia.
            “JIRAAA~” aku mendengarnya lagi. Masih mendengar teriakan Kibum. “Bangun, aku tau kau belum tidur” kali ini aku mendengar dan merasakan seseorang mengguncang tubuhku. Segera aku menyikap selimutku dan melihat Kibum serta tatapan khas nya itu.
            “emm.. itu.. itu…” aduh bagaimana ya memulainya?? Aku bingung harus menjelaskannya dari mana. Tiba-tiba sebuah ide gila muncul dikepala ku.
            “Kibum, aku.. KABUUUUUUUUUUUUUURRRRRRRRRR” teriakku sambil berlari keluar dari kamar. “TAP.. TAP ..TAP..” derap langkahku menggetarkan seisi rumah. Tidak, bukan hanya langkahku. Tapi ada bebrapa orang dibelakangku. Jonghyun, ia mengikutiku dan dibelakangnya ada Kibum.
            “Noona mau kemana?” teriak Taemin dari ruang tengah. Tapi aku tidak menanggapinya. Aku hanya berlari sekuat tenaga agar terhindar dari Kibum. Tiba-tiba sebuah tangan menarikku.
            “ssst..” Jonghyun, ia menarikku masuk kedalam sebuah ruangan yang letaknya disamping dorm. Mungkin ini gudang dan aku yakin Kibum tidak akan tau kami ada disini. Kekeke…

TBC

N.b: haduuuh apa-apaan ini yg aku tulis?? Pake acara ngumpet-ngumpet segala si double J (Jira & Jjong). Mana si Kibum mengidap penyakit (?) Brother complex lagi. Kira-kira gimana nih jadinya?? Endingnya mau Double J couple atau Jiho (Jira & Minho) couple??
Berikan kritik dan saran nya yaa…
Gomawo uda baca ^^

No comments:

Post a Comment