Title
: Twins – Part 1
Author
: Nysa
Main Cast : Kim
Jira (imagine cast), Choi Minho (Shinee), Kim Jonghyun (Shinee)
Support Cast : Lee Taemin (Shinee), Onew
(Shinee), Kim Kibum/Key (Shinee), etc..
Length
: Sequel
Genre
: Family, Romance, Friendship
Rating
: General
Summary :
Karena urusan keluarga, Key Shinee mau tak mau harus meninggalkan semua kegiatannya bersama member Shinee.
Namun hal itu tidak mungkin ia lakukan. Akhirnya, Kim Jira yang
merupakan saudara kembar Kim Kibum/Key menggantikan posisi Key
di Shinee untuk sementara waktu. Tapi masalahnya, Kim Jira
adalah seorang Yeoja. Jadi, bagaimana Jira menjalani hari-harinya
bersama member Shinee yang notabene adalah namja???? Ini
kisahnya!!!
TWINS – PART 1
Author POV
“Kau kenapa?” Tanya Minho sembari memiringkan kepalanya dan memandang
Jira lekat-lekat.
“Ah? Ahni” ujar Jira singkat seraya masuk kedalam dorm
menghindari tatapan Minho yang berhasil membuat wajahnya memerah.
“Kau sudah pulang hyung?” Tanya Taemin kemudian. Jira
menghentikan langkahnya dan menoleh kearah Taemin yang sedang minum susu
pisang.
“Kyaaaa~~ noemu kyeoptaaaa~~” jerit Jira dalam
hati. Ingin rasanya ia mencubit pipi Taemin yang menggemaskan. Namun ia
mati-matian menahannya karena ingat akan posisinya saat ini. “Ne” hanya kata
itu yang mampu ia ucapkan. Buru-buru ia berjalan menuju kamar.
“Untung Kibum sudah memberitahuku letak kamarnya. Jadi aku
tidak perlu nyasar” gumamnya lirih. Lalu ia masuk kedalam sebuah kamar yang
letaknya paling ujung, sesuai petunjuk Key.
“KYAAAAAAA” Jira berteriak histeris dari dalam kamar lalu keluar
kamar dengan tergesa-gesa. Taemin dan Minho yang sedang bermain game diruang
tengah pun segera lari tergopoh-gopoh menuju kamar Key.
“Waeyo Hyung?” Tanya Taemin bingung melihat Jira yang
berdiri didepan pintu kamar dan menutup wajahnya dengan kedua telapak
tangannya. Kemudian Jonghyun keluar dari kamar dengan wajah bingung.
“apa yang kau lakukan hyung?” Tanya Minho
kepada Jonghyun yang baru keluar dari kamar. Ia yakin sekali teriakan Jira tadi
karena ulah Jonghyun.
“ahni, aku tidak melakukan apa-apa. Dia yang tiba-tiba masuk dan berteriak
begitu melihatku” ungkap Jonghyun yang tak terima atas pertanyaan Minho yang
lebih seperti tudingan.
“Lalu, kenapa kau berteriak Key?” Tanya Minho tak mengerti. Perlahan-lahan Jira
menurunkan tangannya dan memandang Jonghyun dari atas sampai bawah.
“Ani, aku hanya terkejut. Aku kira Jonghyun tidak ada dikamar. Tadi aku hanya
kaget saja” dusta Jira kepada member Shinee. Karena tak mungkin ia bilang kalau
ia terkejut melihat Jonghyun yang sedang bertelanjang dada. Hal itu akan
menimbulkan kecurigaan kepadanya. Lalu, secepat kilat Jira masuk kedalam kamar
dan menguncinya dari dalam.
“Ya Tuhan~~ berikan aku kekuatan untuk bertahan” do’a Jira
dalam hati. Ia benar-benar merasa khawatir akan kelangsungan hidupnya satu
minggu kedepan. Karena bagaimanapun juga ia seorang yeoja dan tinggal dengan 4
namja. Apalagi namja yang tinggal bersamanya sangat tampan. Mau tak mau ia
harus menahan diri dari segala godaan.
“Hufth.. baru beberapa menit disini saja aku sudah dapat begitu banyak godaan.
Mulai dari tatapan Minho yang mempesona, Keimutan Taemin dan keseksian(?)
Jonghyun. dan itu baru tiga orang. Berarti masih ada satu lagi. Aku harus
kuat!! HWAITING!!” Jira menyemangati dirinya sendiri.
“Tok..tok…” terdengar suara ketukan pintu dari luar.
“Nugu?” Tanya Jira was-was.
“Ini aku, kau sedang apa? Aku ngantuk sekali ingin tidur” jawab suara dari luar
yang ternyata suara Jonghyun. bergegas Jira berjalan menuju pintu dan
membukakan pintu untuk Jonghyun. setelah itu ia berjalan menuju kasurnya yang
berada disebelah kasur Jonghyun. perlahan-lahan ia merebahkan badannya dikasur
dan matanya terus mengawasi gerak-gerik Jonghyun. ia khawatir kalau-kalau
Jonghyun melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
“Jangan dimatikan!” cegah Jira ketika melihat Jonghyun yang hendak mematikan
lampu kamar.
“Wae?” Tanya Jonghyun yang merasa aneh dengan permintaan Key yang tak biasa.
“Ng..” Jira memutar bola matanya untuk mencari alasan yang tepat. “ aku sedang
tidak ingin lampunya dimatikan” dusta Jira kepada Jonghyun. dan tanpa curiga
Jonghyun pun menuruti permintaan Jira dan segera melompat kekasurnya.
“Hufth..” Jira menghembuskan nafas lega.
End of Author POV
Jira POV
Aku mengerjapkan mataku perlahan ketika merasakan sinar mentari masuk kedalam
kamar. Perlahan-lahan aku membuka mataku dan mendapatkan pemandangan yang asing
bagiku. Butuh sepersekian detik untuk mengingat dan akhirnya aku hanya
mendengus setelah ingat apa yang terjadi. Ya, aku baru ingat kalau kini aku
sedang menjadi Key shinee, bukan Kim Jira.
“Kau sudah bangun?” Tanya Jonghyun yang melihatku dari cermin sambil memandang
otot-ototnya yang kekar. Segera aku mengalihkan pandanganku. Omo~~ sungguh aku
tak sanggup melihat pemandangan seperti ini setiap hari. Bisa-bisa aku ayan
seketika =,=.
“Ak..aku mau buat sarapan dulu” ucapku singkat sambil berlalu keluar kamar. Aku
keluar kamar dengan tergesa-gesa, karena aku ingin menyelamatkan mataku dari
pemandangan yang kurang mengenakkan itu.
“BUKK!!” aku menubruk sesuatu. Huh, saking tergesa-gesanya aku sampai tak
memperhatikan jalanku.
“Gwenchana?” ujar sebuah suara. Lalu aku mendongakkan kepalaku untuk melihat
siapa yang berbicara. Omo~~ dia sangat tampan bahkan ketika belum mandi
sekalipun. Aku memandang Minho yang sedang sedikit membungkuk dihadapanku.
“ne, gwenchana” ujarku singkat seraya berdiri.
“Kau belum mandi ya?” aku sedikit berbasa-basi kepada namja yang ada
dihadapanku ini dan ia hanya menggelengkan kepalanya.
“kalau begitu kau mandi saja dulu, akan aku buatkan sarapan” aku tersenyum
kepadanya dan berlalu menuju dapur untuk membuat sarapan.
“OMO~~ kenapa dapurya berantakan sekali??” aku menggelengkan kepalaku melihat
dapur yang sangat berantakan. Akhirnya, aku menunda niatku untuk membuat
sarapan karena harus membersihkan dapur terlebih dahulu.
“Perlu bantuan Hyung?” Tanya Taemin yang tiba-tiba sudah ada disisiku. Aku
menoleh sekilas dan mendapati Taemin yang masih mengenakan celana pendek dan
kaos singlet. Segera aku mengalihkan pandanganku ketumpukkan piring-piring
kotor.
“Sebaiknya kau pakai baju dulu Taem” jawabku tanpa mengalihkan pandanganku dari
piring-piring kotor sementara tanganku masih membersihkan sisa-sisa makanan. Tanpa
membantah Taemin beranjak dan berlalu meninggalkanku.
Setelah selesai membuat sarapan, aku menghidangkannya dimeja makan dan disana
sudah ada Minho, Taemin juga Jonghyun. Tapi sepertinya kurang satu.
“Dimana Onew Hyung?’ tanyaku ketika menyadari ketidakhadirannya.
“Tentu saja masih tidur. Kau kan tahu dia itu seperti apa. Bukankah hanya kau
yang bisa membangunkannya” ujar Jonghyun. aku hanya tersenyum kecut mendengar
perkataan Jonghyun. lalu aku berjalan menuju kamar Onew dan mengetuk pintunya
beberapa kali. Namun karena tak ada jawaban, aku mencoba membuka pintu kamarnya
yang ternyata tidak dikunci. Segera aku menghampiri Onew yang masih tertidur
dengan pulas. Aku mengambil lakban yang aku temukan di meja dalam kamarnya. Aku
menarik lakban tersebut dan menempelkannya dikaki Onew yang berbulu.
“Hana..Dul..Set..” aku menghitung didalam hati dan… “KRAKKKK” aku menarik
lakban tersebut sekuat-kuatnya.
“WADAWWWWW” Onew menjerit dan melompat dari kasur.
“YA!! APA YANG KAU LAKUKAN!!” Teriaknya tepat dihadapanku.
“Siapa suruh kau tak bangun-bangun” cercaku kepada sang Leader.
“Haishhh kau ini menyebalkan sekali” desahnya seraya berlalu meninggalkan kamar
dan aku menyusulnya dari belakang.
“Hyung! Sudah jam tujuh, kenapa kalian tidak segera bersiap-siap?” Tanya Taemin
kepadaku dan Onew yang baru sampai ruang makan.
“Memang jadwal kita jam berapa?” tanyaku santai sambil meyeruput susu.
“Tujuh lewat dua puluh lima” jawab Minho.
“MWOOO????” aku tersedak karena saking kagetnya. Segera aku menyambar handuk
dan berlari menuju kamar mandi.
“Tunggu!!” Onew mencegahku menutup pintu dan ikut masuk kedalam kamar mandi
bersamaku.
“Kau mau apa hyung?’ tanyaku bingung melihatnya yang ikut-ikutan masuk kekamar
mandi.
“Tentu saja mandi! Kita hampir terlambat”
“Ya!! Aku juga mau mandi” omelku kepadanya.
“Apa salahnya kita mandi bersama?” jawabnya enteng sembari melepaskan
piyama-nya.
“YAA!!” aku membuka pintu kamar mandi dan mendorongnya keluar dengan paksa.
&&&&&&&&&
Kami sedang dalam perjalanan menuju KBS, jam sudah menunjukkan pukul 07.20.
waktu yang tersisa hanya 5 menit dan perjalanan kami masih membutuhkan waktu
sekitar 10 menit lagi padahal Onew sudah memacu mobil dengan kecepatan diatas
rata-rata tapi tetap saja sepertinya kami akan terlambat.
“Bisa gawat kalau kita terlambat. manager hyung akan marah” Ucap Jonghyun
sembari memperhatikan ponselnya.
“Ini
semua karena Key hyung dan Onew hyung” ungkap Taemin.
“Enak
saja! Salahkan Key! Dia yang melarangku mandi bersamanya!” sergah Onew yang
sepertinya tak terima dirinya dipersalahkan.
“Yang benar saja? Aku tidak mau mandi bersamamu!” ucapku tak mau kalah.
“Sudah, tidak ada gunanya kita berdebat” Ujar Minho menengahi.
Sesampainya digedung KBS, kami segera disambut oleh para cordi dan hairstylish.
Pagi ini kami akan mengisi acara music dan siangnya akan ada pemotretan
untuk iklan model baju terbaru disebuah Boutique.
“Kenapa kau masih disini? Dan kenapa kau belum berganti pakaian?” ucap salah
seorang cordi kepadaku.
“Ak..aku menunggu yang lainnya selesai baru aku akan ganti baju” jawabku jujur.
“wae?” Tanya-nya penuh selidik.
“ng? maksudmu?” tanyaku tak mengerti.
“Bukankah biasanya kalian ganti baju bersama-sama” ujar-nya sedikit ragu.
“Ah, i-iya ya. Aku hampir lupa. Kalau begitu, aku permisi dulu” ucapku seraya
bangkit dan membungkukkan badanku. Setelah itu aku berjalan menuju ruang ganti
dan menunggu mereka selesai berpakaian. Dan tak lama kemudian pintu ruang ganti
dibuka dan keluarlah Taemin dari sana yang kemudian disusul Minho, Jonghyun dan
terakhir Onew.
“Ya! Kau dari mana saja?” Tanya Onew kepadaku dengan nada yang sedikit kesal.
“Mianhe Hyung. Tadi aku ketoilet dulu” ucapku singkat sambil berlalu menuju
ruang ganti dan masuk kedalam. “ kret” aku menutup pintu ruang ganti dan
menguncinya.
“Ada apa dengan anak itu? tidak seperti biasanya?” samar-samar aku mendengar
suara Onew.
“Molla” jawab
sebuah suara yang aku yakin itu adalah suara Minho.
Acara di KBS berjalan lancar. Memang aku sengaja menjaga diri untuk tidak
banyak bicara dan aku berdalih sedang kurang enak badan ketika para kru juga
member shinee menanyakan kenapa hari ini aku agak pendiam. Selesai shooting,
aku pergi keatap gedung untuk menelepon Kibum. Bagaimanapun juga aku harus
memintanya untuk segera kembali ke Seoul.
“Yeobboseo” jawab suara dari seberang.
“Ya Kibum! Kapan kau akan pulang?” tanyaku to the point.
“Oemma kan sudah bilang, aku akan disini selama seminggu”
“Apa tidak bisa dipercepat? Kau tahu, 3 hari lagi shinee akan tampil live
disebuah acara. Bagaimana aku harus menjelaskan kepada semua orang? Dan akan
sangat aneh bukan kalau beredar kabar KEY SHINEE MENDADAK LUPA LIRIK DAN KOREO
LAGU HELLO” jelasku panjang lebar.
“Akan aku usahakan. Tapi setidaknya untuk jaga-jaga kau juga harus menghafal
lirik dan koreo lagu hello. Karena aku tidak jamin bisa datang”
“Hah, percuma saja aku menelepon mu kalau ternyata jawabanmu seperti itu.
yasudah, akan aku lakukan. Tapi ingat, kau harus membayar semua pengorbananku”
todongku kepadanya. “Flip” aku menutup ponselku, dengan sedikit kecewa aku
berbalik hendak turun namun tiba-tiba kaki ku seperti membeku dan sukar
digerakkan karena ternyata dibelakangku sudah berdiri Minho yang entah sejak
kapan dia ada disitu.
“Kau, sejak kapan kau disini?” tanyaku was-was.
“Baru saja. Wae?” ia balik bertanya.
“Ani, apa kau menguping pembicaraanku ditelepon?” aku memincingkan mataku.
“Hng? Untuk apa?” ia malah balik bertanya. Sepertinya dia tidak tahu apa-apa.
Baguslah, berarti posisi ku sekarang masih aman.
“Kalau begitu, ayo kita turun” ajakku kepadanya.
“Key!” panggilannya menghentikan langhkahku. Aku berbalik dan memandangnya
dengan seksama.
“Wae?” tanyaku menyembunyikan kegugupanku.
“Apa tadi kau menelepon Kibum hyung super junior?” Tanya-nya memastikan.
Sejujurnya aku sedikit shock dengan pertanyaannya. Itu berarti tadi ia
mendengarku menyebut nama Kibum.
“Ne” aku berbohong kepadanya.
&&&&&&
Aku bangun dari tidurku, kulihat jam berbentuk sponge bob dimeja kecil sebelah
kasur menunjukkan pukul dua pagi. Sejujurnya aku lelah sekali, karena hari ini
adalah hari yang berat buatku. Aku harus tampil didepan kamera dan berlakon
seolah-olah aku adalah Key shinee. Belum lagi aku harus menjalani pemotretan
dengan gaya namja. Dan beberapa kali aku harus mengulang karena menurut
fotografer gayaku terlalu feminim. Tentu saja, karena aku kan yeoja.
Aku berjalan lunglai menuju kamar mandi. Aku berniat akan berendam di bath tub.
Pasti akan sangat menyenangkan. Apalagi badanku lengket semua karena
berkeringat. Jam segini kan semua member shinee sudah tidur, jadi tidak masalah
kalau aku berlama-lama dikamar mandi.
“Ah.. nyamanya~~” aku merasakan kenyamanan yang luar biasa bisa berendam di air
hangat seperti ini. Jarang-jarang sekali aku bisa punya kesempatan untuk
melakukannya. Aku memasang headset dan mendengarkan lagu dari ipod ku. Lalu aku
menyenderkan kepalaku sambil memejamkan mataku. Lama kelamaan aku merasa mataku
berat dan akhirnya aku pun memejamkan mataku.
End of Jira POV
Author POV
Minho terbangun dari tidurnya, ia merasa perutnya sakit melilit-lilit. Kemudian
ia melihat jam di dinding kamarnya yang ternyata menunjukkan pukul tiga
pagi. Sepertinya ia sangat enggan untuk bangkit dari kasurnya. Namun rasa sakit
diperutnya tak tertahankan lagi. Akhirnya dengan sedikit sempoyongan ia
berjalan menuju kamar mandi. Sesampainya dikamar mandi, minho memutar kenop
pintu dan membukanya.
“Hng? Mianhe” ucapnya ketika melihat ada orang disana. Segera minho berjalan
keluar dari kamar mandi tersebut. Tak berapa lama, seseorang keluar dari kamar
mandi itu dan menghampiri minho yang masih berdiri disamping pintu kamar mandi
dengan mata yang sedikit sayu.
“kenapa kau masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu?” Tanya Jira yang baru
keluar dari kamar mandi.
“Mianhe Key, aku fikir tidak ada orang didalam. Lagi pula kenapa kau tidak
mengunci pintunya?”
“Aku lupa.” Jawab Jira cepat. “Lalu, apa yang kau lihat?” Tanya Jira
memastikan.
“Maksudmu?” Tanya minho tak mengerti.
“Tidak apa-apa. Lupakan” jawabnya singkat sambil berlalu meninggalkan minho.
End of Author POV
No comments:
Post a Comment