Sunday, December 23, 2012

FF SHINee: TWINS [Part 1]



Title                : Twins – Part 1
Author            : Nysa
Main Cast      : Kim Jira (imagine cast), Choi Minho (Shinee), Kim Jonghyun (Shinee)
Support Cast : Lee Taemin (Shinee), Onew (Shinee), Kim Kibum/Key (Shinee), etc..
Length            : Sequel
Genre             : Family, Romance, Friendship
Rating             : General
Summary       : Karena urusan keluarga, Key Shinee mau tak mau harus meninggalkan                      semua kegiatannya bersama member Shinee. Namun hal itu tidak                             mungkin ia lakukan. Akhirnya, Kim Jira yang merupakan saudara                                   kembar Kim Kibum/Key menggantikan posisi Key di Shinee untuk                                       sementara waktu. Tapi masalahnya, Kim Jira adalah seorang Yeoja.                         Jadi, bagaimana Jira menjalani hari-harinya bersama member Shinee                       yang notabene adalah namja???? Ini kisahnya!!!


TWINS – PART 1

Author POV
            “Kau kenapa?” Tanya Minho sembari memiringkan kepalanya dan memandang Jira lekat-lekat.
            “Ah? Ahni” ujar Jira singkat seraya masuk kedalam dorm menghindari tatapan Minho yang berhasil membuat wajahnya memerah.
            “Kau sudah pulang hyung?” Tanya Taemin kemudian. Jira menghentikan langkahnya dan menoleh kearah Taemin yang sedang minum susu pisang.
           “Kyaaaa~~ noemu kyeoptaaaa~~” jerit Jira dalam hati. Ingin rasanya ia mencubit pipi Taemin yang menggemaskan. Namun ia mati-matian menahannya karena ingat akan posisinya saat ini. “Ne” hanya kata itu yang mampu ia ucapkan. Buru-buru ia berjalan menuju kamar.
           “Untung Kibum sudah memberitahuku letak kamarnya. Jadi aku tidak perlu nyasar” gumamnya lirih. Lalu ia masuk kedalam sebuah kamar yang letaknya paling ujung, sesuai petunjuk Key.
          “KYAAAAAAA” Jira berteriak histeris dari dalam kamar lalu keluar kamar dengan tergesa-gesa. Taemin dan Minho yang sedang bermain game diruang tengah pun segera lari tergopoh-gopoh menuju kamar Key.
          “Waeyo Hyung?” Tanya Taemin bingung melihat Jira yang berdiri didepan pintu kamar dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Kemudian Jonghyun keluar dari kamar dengan wajah bingung.
           “apa yang kau lakukan hyung?” Tanya Minho kepada Jonghyun yang baru keluar dari kamar. Ia yakin sekali teriakan Jira tadi karena ulah Jonghyun.
         “ahni, aku tidak melakukan apa-apa. Dia yang tiba-tiba masuk dan berteriak begitu melihatku” ungkap Jonghyun yang tak terima atas pertanyaan Minho yang lebih seperti tudingan.
         “Lalu, kenapa kau berteriak Key?” Tanya Minho tak mengerti. Perlahan-lahan Jira menurunkan tangannya dan memandang Jonghyun dari atas sampai bawah.
         “Ani, aku hanya terkejut. Aku kira Jonghyun tidak ada dikamar. Tadi aku hanya kaget saja” dusta Jira kepada member Shinee. Karena tak mungkin ia bilang kalau ia terkejut melihat Jonghyun yang sedang bertelanjang dada. Hal itu akan menimbulkan kecurigaan kepadanya. Lalu, secepat kilat Jira masuk kedalam kamar dan menguncinya dari dalam.
         “Ya Tuhan~~ berikan aku kekuatan untuk bertahan” do’a Jira dalam hati. Ia benar-benar merasa khawatir akan kelangsungan hidupnya satu minggu kedepan. Karena bagaimanapun juga ia seorang yeoja dan tinggal dengan 4 namja. Apalagi namja yang tinggal bersamanya sangat tampan. Mau tak mau ia harus menahan diri dari segala godaan.
         “Hufth.. baru beberapa menit disini saja aku sudah dapat begitu banyak godaan. Mulai dari tatapan Minho yang mempesona, Keimutan Taemin dan keseksian(?) Jonghyun. dan itu baru tiga orang. Berarti masih ada satu lagi. Aku harus kuat!! HWAITING!!” Jira menyemangati dirinya sendiri.
         “Tok..tok…” terdengar suara ketukan pintu dari luar.
         “Nugu?” Tanya Jira was-was.
         “Ini aku, kau sedang apa? Aku ngantuk sekali ingin tidur” jawab suara dari luar yang ternyata suara Jonghyun. bergegas Jira berjalan menuju pintu dan membukakan pintu untuk Jonghyun. setelah itu ia berjalan menuju kasurnya yang berada disebelah kasur Jonghyun. perlahan-lahan ia merebahkan badannya dikasur dan matanya terus mengawasi gerak-gerik Jonghyun. ia khawatir kalau-kalau Jonghyun melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
         “Jangan dimatikan!” cegah Jira ketika melihat Jonghyun yang hendak mematikan lampu kamar.
         “Wae?” Tanya Jonghyun yang merasa aneh dengan permintaan Key yang tak biasa.
         “Ng..” Jira memutar bola matanya untuk mencari alasan yang tepat. “ aku sedang tidak ingin lampunya dimatikan” dusta Jira kepada Jonghyun. dan tanpa curiga Jonghyun pun menuruti permintaan Jira dan segera melompat kekasurnya.
         “Hufth..” Jira menghembuskan nafas lega.
End of Author POV


Jira POV
            Aku mengerjapkan mataku perlahan ketika merasakan sinar mentari masuk kedalam kamar. Perlahan-lahan aku membuka mataku dan mendapatkan pemandangan yang asing bagiku. Butuh sepersekian detik untuk mengingat dan akhirnya aku hanya mendengus setelah ingat apa yang terjadi. Ya, aku baru ingat kalau kini aku sedang menjadi Key shinee, bukan Kim Jira.
            “Kau sudah bangun?” Tanya Jonghyun yang melihatku dari cermin sambil memandang otot-ototnya yang kekar. Segera aku mengalihkan pandanganku. Omo~~ sungguh aku tak sanggup melihat pemandangan seperti ini setiap hari. Bisa-bisa aku ayan seketika =,=.
            “Ak..aku mau buat sarapan dulu” ucapku singkat sambil berlalu keluar kamar. Aku keluar kamar dengan tergesa-gesa, karena aku ingin menyelamatkan mataku dari pemandangan yang kurang mengenakkan itu.
            “BUKK!!” aku menubruk sesuatu. Huh, saking tergesa-gesanya aku sampai tak memperhatikan jalanku.
            “Gwenchana?” ujar sebuah suara. Lalu aku mendongakkan kepalaku untuk melihat siapa yang berbicara. Omo~~ dia sangat tampan bahkan ketika belum mandi sekalipun. Aku memandang Minho yang sedang sedikit membungkuk dihadapanku.
            “ne, gwenchana” ujarku singkat seraya berdiri.
            “Kau belum mandi ya?” aku sedikit berbasa-basi kepada namja yang ada dihadapanku ini dan ia hanya menggelengkan kepalanya.
            “kalau begitu kau mandi saja dulu, akan aku buatkan sarapan” aku tersenyum kepadanya dan berlalu menuju dapur untuk membuat sarapan.
            “OMO~~ kenapa dapurya berantakan sekali??” aku menggelengkan kepalaku melihat dapur yang sangat berantakan. Akhirnya, aku menunda niatku untuk membuat sarapan karena harus membersihkan dapur terlebih dahulu.
            “Perlu bantuan Hyung?” Tanya Taemin yang tiba-tiba sudah ada disisiku. Aku menoleh sekilas dan mendapati Taemin yang masih mengenakan celana pendek dan kaos singlet. Segera aku mengalihkan pandanganku ketumpukkan piring-piring kotor.
            “Sebaiknya kau pakai baju dulu Taem” jawabku tanpa mengalihkan pandanganku dari piring-piring kotor sementara tanganku masih membersihkan sisa-sisa makanan. Tanpa membantah Taemin beranjak dan berlalu meninggalkanku.
            Setelah selesai membuat sarapan, aku menghidangkannya dimeja makan dan disana sudah ada Minho, Taemin juga Jonghyun. Tapi sepertinya kurang satu.
            “Dimana Onew Hyung?’ tanyaku ketika menyadari ketidakhadirannya.
            “Tentu saja masih tidur. Kau kan tahu dia itu seperti apa. Bukankah hanya kau yang bisa membangunkannya” ujar Jonghyun. aku hanya tersenyum kecut mendengar perkataan Jonghyun. lalu aku berjalan menuju kamar Onew dan mengetuk pintunya beberapa kali. Namun karena tak ada jawaban, aku mencoba membuka pintu kamarnya yang ternyata tidak dikunci. Segera aku menghampiri Onew yang masih tertidur dengan pulas. Aku mengambil lakban yang aku temukan di meja dalam kamarnya. Aku menarik lakban tersebut dan menempelkannya dikaki Onew yang berbulu. “Hana..Dul..Set..” aku menghitung didalam hati dan… “KRAKKKK” aku menarik lakban tersebut sekuat-kuatnya.
            “WADAWWWWW” Onew menjerit dan melompat dari kasur.
            “YA!! APA YANG KAU LAKUKAN!!” Teriaknya tepat dihadapanku.
            “Siapa suruh kau tak bangun-bangun” cercaku kepada sang Leader.
            “Haishhh kau ini menyebalkan sekali” desahnya seraya berlalu meninggalkan kamar dan aku menyusulnya dari belakang.
            “Hyung! Sudah jam tujuh, kenapa kalian tidak segera bersiap-siap?” Tanya Taemin kepadaku dan Onew yang baru sampai ruang makan.
            “Memang jadwal kita jam berapa?” tanyaku santai sambil meyeruput susu.
            “Tujuh lewat dua puluh lima” jawab Minho.
            “MWOOO????” aku tersedak karena saking kagetnya. Segera aku menyambar handuk dan berlari menuju kamar mandi.
            “Tunggu!!” Onew mencegahku menutup pintu dan ikut masuk kedalam kamar mandi bersamaku.
            “Kau mau apa hyung?’ tanyaku bingung melihatnya yang ikut-ikutan masuk kekamar mandi.
            “Tentu saja mandi! Kita hampir terlambat”
            “Ya!! Aku juga mau mandi” omelku kepadanya.
            “Apa salahnya kita mandi bersama?” jawabnya enteng sembari melepaskan piyama-nya.
            “YAA!!” aku membuka pintu kamar mandi dan mendorongnya keluar dengan paksa.

&&&&&&&&&

            Kami sedang dalam perjalanan menuju KBS, jam sudah menunjukkan pukul 07.20. waktu yang tersisa hanya 5 menit dan perjalanan kami masih membutuhkan waktu sekitar 10 menit lagi padahal Onew sudah memacu mobil dengan kecepatan diatas rata-rata tapi tetap saja sepertinya kami akan terlambat.
         “Bisa gawat kalau kita terlambat. manager hyung akan marah” Ucap Jonghyun sembari memperhatikan ponselnya.
        “Ini semua karena Key hyung dan Onew hyung” ungkap Taemin.
       “Enak saja! Salahkan Key! Dia yang melarangku mandi bersamanya!” sergah Onew yang sepertinya tak terima dirinya dipersalahkan.
       “Yang benar saja? Aku tidak mau mandi bersamamu!” ucapku tak mau kalah.
       “Sudah, tidak ada gunanya kita berdebat” Ujar Minho menengahi.
       Sesampainya digedung KBS, kami segera disambut oleh para cordi dan hairstylish. Pagi  ini kami akan mengisi acara music dan siangnya akan ada pemotretan untuk iklan model baju terbaru disebuah Boutique.
       “Kenapa kau masih disini? Dan kenapa kau belum berganti pakaian?” ucap salah seorang cordi kepadaku.
       “Ak..aku menunggu yang lainnya selesai baru aku akan ganti baju” jawabku jujur.
       “wae?” Tanya-nya penuh selidik.
       “ng? maksudmu?” tanyaku tak mengerti.
       “Bukankah biasanya kalian ganti baju bersama-sama” ujar-nya sedikit ragu.
       “Ah, i-iya ya. Aku hampir lupa. Kalau begitu, aku permisi dulu” ucapku seraya bangkit dan membungkukkan badanku. Setelah itu aku berjalan menuju ruang ganti dan menunggu mereka selesai berpakaian. Dan tak lama kemudian pintu ruang ganti dibuka dan keluarlah Taemin dari sana yang kemudian disusul Minho, Jonghyun dan terakhir Onew.
       “Ya! Kau dari mana saja?” Tanya Onew kepadaku dengan nada yang sedikit kesal.
       “Mianhe Hyung. Tadi aku ketoilet dulu” ucapku singkat sambil berlalu menuju ruang ganti dan masuk kedalam. “ kret” aku menutup pintu ruang ganti dan menguncinya.

       “Ada apa dengan anak itu? tidak seperti biasanya?” samar-samar aku mendengar suara Onew.
    “Molla” jawab sebuah suara yang aku yakin itu adalah suara Minho.
       Acara di KBS berjalan lancar. Memang aku sengaja menjaga diri untuk tidak banyak bicara dan aku berdalih sedang kurang enak badan ketika para kru juga member shinee menanyakan kenapa hari ini aku agak pendiam. Selesai shooting, aku pergi keatap gedung untuk menelepon Kibum. Bagaimanapun juga aku harus memintanya untuk segera kembali ke Seoul.
        “Yeobboseo” jawab suara dari seberang.
        “Ya Kibum! Kapan kau akan pulang?” tanyaku to the point.
        “Oemma kan sudah bilang, aku akan disini selama seminggu”
        “Apa tidak bisa dipercepat? Kau tahu, 3 hari lagi shinee akan tampil live disebuah acara. Bagaimana aku harus menjelaskan kepada semua orang? Dan akan sangat aneh bukan kalau beredar kabar KEY SHINEE MENDADAK LUPA LIRIK DAN KOREO LAGU HELLO” jelasku panjang lebar.

        “Akan aku usahakan. Tapi setidaknya untuk jaga-jaga kau juga harus menghafal lirik dan koreo lagu hello. Karena aku tidak jamin bisa datang”
        “Hah, percuma saja aku menelepon mu kalau ternyata jawabanmu seperti itu. yasudah, akan aku lakukan. Tapi ingat, kau harus membayar semua pengorbananku” todongku kepadanya. “Flip” aku menutup ponselku, dengan sedikit kecewa aku berbalik hendak turun namun tiba-tiba kaki ku seperti membeku dan sukar digerakkan karena ternyata dibelakangku sudah berdiri Minho yang entah sejak kapan dia ada disitu.
        “Kau, sejak kapan kau disini?” tanyaku was-was.
        “Baru saja. Wae?” ia balik bertanya.
        “Ani, apa kau menguping pembicaraanku ditelepon?” aku memincingkan mataku.
        “Hng? Untuk apa?” ia malah balik bertanya. Sepertinya dia tidak tahu apa-apa. Baguslah, berarti posisi ku sekarang masih aman.
        “Kalau begitu, ayo kita turun” ajakku kepadanya.
        “Key!” panggilannya menghentikan langhkahku. Aku berbalik dan memandangnya dengan seksama.
        “Wae?” tanyaku menyembunyikan kegugupanku.
        “Apa tadi kau menelepon Kibum hyung super junior?” Tanya-nya memastikan. Sejujurnya aku sedikit shock dengan pertanyaannya. Itu berarti tadi ia mendengarku menyebut nama Kibum.
            “Ne” aku berbohong kepadanya.

&&&&&&

            Aku bangun dari tidurku, kulihat jam berbentuk sponge bob dimeja kecil sebelah kasur menunjukkan pukul dua pagi. Sejujurnya aku lelah sekali, karena hari ini adalah hari yang berat buatku. Aku harus tampil didepan kamera dan berlakon seolah-olah aku adalah Key shinee. Belum lagi aku harus menjalani pemotretan dengan gaya namja. Dan beberapa kali aku harus mengulang karena menurut fotografer gayaku terlalu feminim. Tentu saja, karena aku kan yeoja.
            Aku berjalan lunglai menuju kamar mandi. Aku berniat akan berendam di bath tub. Pasti akan sangat menyenangkan. Apalagi badanku lengket semua karena berkeringat. Jam segini kan semua member shinee sudah tidur, jadi tidak masalah kalau aku berlama-lama dikamar mandi. 
        “Ah.. nyamanya~~” aku merasakan kenyamanan yang luar biasa bisa berendam di air hangat seperti ini. Jarang-jarang sekali aku bisa punya kesempatan untuk melakukannya. Aku memasang headset dan mendengarkan lagu dari ipod ku. Lalu aku menyenderkan kepalaku sambil memejamkan mataku. Lama kelamaan aku merasa mataku berat dan akhirnya aku pun memejamkan mataku.

End of Jira POV

Author POV
            Minho terbangun dari tidurnya, ia merasa perutnya sakit melilit-lilit. Kemudian ia melihat jam di dinding kamarnya yang ternyata menunjukkan pukul  tiga pagi. Sepertinya ia sangat enggan untuk bangkit dari kasurnya. Namun rasa sakit diperutnya tak tertahankan lagi. Akhirnya dengan sedikit sempoyongan ia berjalan menuju kamar mandi. Sesampainya dikamar mandi, minho memutar kenop pintu dan membukanya.
            “Hng? Mianhe” ucapnya ketika melihat ada orang disana. Segera minho berjalan keluar dari kamar mandi tersebut. Tak berapa lama, seseorang keluar dari kamar mandi itu dan menghampiri minho yang masih berdiri disamping pintu kamar mandi dengan mata yang sedikit sayu.
            “kenapa kau masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu?” Tanya Jira yang baru keluar dari kamar mandi.
            “Mianhe Key, aku fikir tidak ada orang didalam. Lagi pula kenapa kau tidak mengunci pintunya?”
            “Aku lupa.” Jawab Jira cepat. “Lalu, apa yang kau lihat?” Tanya Jira memastikan.
            “Maksudmu?” Tanya minho tak mengerti.
            “Tidak apa-apa. Lupakan” jawabnya singkat sambil berlalu meninggalkan minho.

End of Author POV


No comments:

Post a Comment