Sunday, December 23, 2012

FF SHINee: TWINS [Part 2]



Title                : Twins – Part 2
Author            : Nysa
Main Cast      : Kim Jira (imagine cast), Choi Minho (Shinee), Kim Jonghyun (Shinee)
Support Cast : Lee Taemin (Shinee), Onew (Shinee), Kim Kibum/Key (Shinee), etc..
Length            : Sequel
Genre             : Family, Romance, Friendship
Rating             : General



TWINS – PART 2

Author POV
            Pagi ini member shinee bersiap-siap karena akan tampil mengisi acara live disebuah stasiun televisi. Mereka akan membawakan lagu “Hello” dan “Replay” versi Jepang. Semua member tampak bersemangat kecuali Jira. Karena sampai saat ini ia hanya hafal liriknya tapi tidak hafal koreonya. Padahal sudah 2 hari ini ia tidur larut malam hanya karena menghafalkan koreo Hello dan Replay. Namun apa daya, tidak cukup baginya menghafal 2 koreo sekaligus hanya dalam waktu dua hari.
            “Kau kenapa Hyung?” Tanya Taemin yang menyadari gurat kesedihan dari wajah Jira.
            “Aku… sepertinya sedang tidak enak badan” jawab Jira sekenanya. Sebenarnya memang hari ini ia merasa sedikit kurang enak badan. Tapi bukan masalah besar baginya, hanya saja ia mendadak lemas karena tadi pagi-pagi sekali ia dapat telepon dari Key kalau hari ini ia tidak bisa kembali ke Seoul. Itu berarti ia harus mencari alasan agar tidak tampil bersama member shinee.
            “Kalau kau memang tidak enak badan, sebaiknya kau dirumah saja. Aku akan minta izin pada manager hyung” ucap Onew kemudian. “bagaimana?” ucapnya lagi meminta persetujuan dari Jira.
            “Jinca??” Tanya Jira tak percaya.
            “Ne” balas Onew dengan senyum yang merekah dari bibirnya.
            “Gomawo hyung!” sorak Jira tak kuasa menahan rasa senang yang menyelimuti hatinya.
            “Baiklah, kami berangkat dulu dan kau baik-baik dirumah ya. Kalau ada apa-apa telepon saja yeobbo mu ini” pesan Jonghyun sebelum berangkat. Dan Jira menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
            “Kami berangkat ya” tambah Minho sembari berjalan keluar menyusul member shinee yang lain.

&&&&&&&&

            Jira mengerang kesakitan. Wajahnya pucat, badannya panas serta ia terus-terusan mengeluarkan keringat dingin. Sedari tadi ia hanya meringkuk dikasur menahan sakit yang dideritanya. Lalu ia membuka notes nya dan melihat kalender. “Omoooo” pekiknya dalam hati. Dengan bersusah payah ia meraih ponselnya dan mengetik pesan singkat kepada Minho. “help me” hanya dua kata itu yang teringat olehnya saat ini.
           Sementara itu, disebuah stasiun Tv para member shinee sedang bersiap-siap untuk penampilan kedua. Minho yang kala itu sudah selesai make-up duduk termenung diruang tunggu sambil memandang lurus kedepan. Fikirannya melayang mengingat-ingat sesuatu yang mengganggu fikirannya selama beberapa hari ini. Ia mengingat kala malam dimana ia membukakan pintu untuk Key. Ia melihat ada yang aneh pada Key karena menatapnya dengan tatapan yang tak lazim. Belum lagi sifat Key yang tampak menjaga jarak dengan para member shinee serta gemar berterika-teriak ketika melihat Jonghyun ataupun dirinya yang sedang topless. Padahal itu hal biasa dan biasanya Key juga sering melakukannya. Dan Minho makin penasaran ketika beberapa kali mendapati Key menelepon secara sembunyi-sembunyi. Dan yang paling membuat Minho penasaran adalah malam dimana ia tanpa sengaja masuk kekamar mandi dan mendapati Key tengah mengenakan baju. Sekilas ia melihat bentuk pinggang Key yang berbeda. Langsing seperti yeoja.
            “OMO~ ~ “ Minho tersentak. “apa Key operasi plastic menjadi yeoja?” fikir Minho kemudian.
            “Atau jangan-jangan Key itu sebenarnya yeoja? Tapi tidak mungkin. Aku tinggal bersamanya sudah hampir 5 tahun dan aku sudah tahu dia luar dalam(?) “ minho kembali menepis fikiran buruk yang terus bergentayangan dikepalanya.
            Selesai acara, Minho pulang terlebih dahulu. Ia khawatir dengan keadaan Key karena ia sendirian di dorm, ditambah lagi Minho mendapat pesan singkat dari Key yang meminta tolong kepadanya.

Sesampainya di dorm…

            Minho berjalan masuk menuju kamar Key yang terletak paling ujung. Ia mengetuk pintu kamara berkali-kali namun tidak ada jawaban. Akhirnya dengan perlahan-lahan ia memutar kenop pintu dan membukanya perlahan-lahan.  
            “Aigoooo Key! Gwenchana??” Tanya Minho khawatir melihat Jira yang sedang uring-uringan dikasur dengan wajah pucat pasi dan keringat membasahi tubuhnya.
            “Perlu aku panggilkan dokter?” tawar Minho.
            “Tidak perlu. Bantu aku kekamar mandi” jawab Jira lirih. Lalu Minho pun memapah Jira menuju kamar mandi. Setelah Jira masuk kamar mandi, Minho keluar dan menunggunya dari luar. 3 menit, 15 menit, 20 menit.. sudah setengah jam Minho menunggu namun Jira tak kunjung keluar dari kamar mandi. Minho mulai cemas dan mengetuk-ketuk pintu kamar mandi.
            “Key.. buka pintunya. Apa terjadi sesuatu denganmu?” Tanya Minho cemas.
            “MINHO MIANHE!!!” teriak Jira dari dalam.
            “WAE? CEPAT KELUAR! JANGAN BERLAMA-LAMA DIKAMAR MANDI” balas Minho dengan berteriak juga.
            “Aku akan keluar kalau kau berjanji tidak akan memarahiku dan kau akan memafkanku” ucap Jira dari dalam.
            “Ne, apapun yang kau mau akan aku turuti. Sekarang keluarlah” bujuk Minho kepada Jira. Tak beberapa lama kemudian, pintu kamar mandi terbuka dan muncullah Jira dari dalam sana.
            “Kau serius?” Jira kembali memastikan perkataan Minho. Dan Minho menganggukkan kepalanya. Lalu Jira menundukkan kepalanya, ia menarik nafas dalam-dalam mempersiapkan dirinya untuk mengatakan yang sebenarnya kepda Minho.
            “Mianhe minho. Karena aku sudah berbohong kepada kalian. Karena sebenarnya aku ini bukan Kibum” tutur Jira masih dengan kepala menunduk.
            “Hahaha… kau mau mengerjaiku ya?”
            “Tapi, aku memang bukan Kibum. Aku ini yeoja kalau kau tak percaya, aku bisa membuktikannya”
            “cup” Jira mencium pipi Minho sekilas dan tentu saja hal itu membuat Minho shock. Karena bagaimana mungkin Key bisa mencium pipinya dengan tenang seperti itu. dan lagi Minho merasakan sensasi yang lain ketika bibir mungil Jira menyentuh pipinya.
            “sekarang, apa kau percaya?”
            “Key, jangan bercanda” ucap Minho berusaha menguasai dirinya.
            “Aku tidak bercanda. Pandang aku baik-baik choi minho. Kau pasti akan tahu” ujar Jira mantap dan seketika itu Minho pun menuruti kata-katanya. Ia memperhatikan Jira dengan seksama dan…
            “Omo~ ~ kau memang mirip sekali dengan Key, tapi kau bukan Key! Aigo~ ~ kenapa tak satupun dari kami yang menyadarinya?” Minho berucap sambil mengacak rambutnya frustasi. “tunggu, kalau begitu kau siapa? Sejak kapan kau menjadi Key? dan dimana Key kami?” Tanya Minho bertubi-tubi.
            “Akan aku ceritakan semuanya. Tapi sebelum itu bisakah kau membantuku terlebih dahulu?”
            “Apa?
            Jira mengatupkan kedua tangannya dan menundukkan kepalanya sangaaaaaaat dalam untuk memperoleh belas kasihan Minho.
            “Belikan aku pembalut >,<
            “Hah? Yang benar saja? =,=” Minho memandang Jira tak percaya.
            “Pleaseeeeeeee” Jira mengeluarkan jurus puppy eyes nya.
            “Hah~ ~ baiklah” jawab Minho pasrah sambil berlalu hendak memenuhi permintaan Key palsu (?).  

&&&&&&&&&&&&

            Setelah urusan dengan balut-membalut (?) selesai. Jira mulai menjelaskan kepada Minho tentang alasannya menggantikan posisi Key. Tak lupa ia juga menjelaskan kalau dirinya dan Key adalah saudara kembar. Selama ini hal tersebut memang sengaja dirahasiakan dari public karena baik Key maupun Jira tidak ingin kehidupan pribadi Jira juga disorot karena dia adalah saudara kembar Key shinee. 
            “Hebat sekali Key bisa menyimpan rahasia besar seperti ini dalam waktu yang lama” komentar Minho begitu Jira selesai memberikan penjelasan.
            “Begitulah, lagi pula sejak kecil aku tinggal bersama Halmioni di Amerika. Aku jarang sekali ke Seoul, paling Key, Appa dan Oemma yang mengunjungiku di Amerika” tutur Jira kemudian.
            “Kalau begitu, siapa nama mu?” Tanya Minho penasaran.
            “Aku, Kim Jira. Panggil aku Jira. Tapi kurasa tidak bisa untuk saat ini karena sekarang aku adalah Key shinee” ucap Jira. “Eh, tapi aku minta kepadamu untuk merahasiakan hal ini pada member yang lain ya? Bisa kan?” mohon Jira kepada Minho.
            “Baiklah, tapi boleh aku tahu kenapa kau mempercayaiku?”
            “Ng… kenapa ya?? Entahlah, rasanya aku lebih nyaman saja jika menceritakan hal ini kepadamu” jawab Jira sembari tersenyum manis dan membuat Minho merasa jantungnya berdetak lebih cepat ketika melihat senyuman yeoja dihadapannya.
End of Author POV

Jira POV
            Sore ini Onew mengajak kami untuk jalan-jalan ke pusat perbelanjaan. Untuk melepas penat katanya, mumpung sore ini sedang tidak ada jadwal. Karena beberapa hari lagi kami akan melakukan banyak kegiatan baik itu individu maupun kegiatan bersama.
            Aku berjalan memandangi setiap etalase yang memajang baju-baju yang lagi IN, ingin sekali aku mencoba baju-baju itu dan membelinya. Tapi mati-matian aku menahan nafsu(?) ku untuk berbelanja pakaian yeoja. Karena saat ini aku kan namja =,=.
            “Hyung, apa kau tak tertarik dengan baju-baju disini?” Tanya Taemin untuk yang kesekian kalinya dan aku hanya menggeleng lemas kearahnya. Tentu saja aku tidak tertarik sama-sekali dengan pakaian namja. Lagi pula kulihat dilemari Kibum juga sudah sangat banyak pakaian dengan berbagai model. Kurasa aku tidak perlu membeli pakaian lagi. Lagi pula aku tidak yakin selera fashion ku sama dengannya.
            “Key! Kau kan yang paling fashionable, bisa kau bantu aku mencocokkan pakaian yang akan kubeli?” pinta Onew kepadaku.
            “Ah, ne” aku menjawab dengan sedikit ragu. Lalu Onew menarikku menuju kamar pas dan mulai memakai pakaian yang diambilnya. Aku berusaha menahan nafasku dan memalingkan wajahku ketika Onew mulai membuka kaos yang dipakainya dan menggantinya dengan baju yang akan dicobanya. Tapi tiba-tiba saja pintu kamar pas dibuka dari luar dan seseorang  menarik tanganku dengan paksa  keluar kamar pas.
            “Ya! Apa yang kau lakukan?” tanyaku kepada orang  tersebut yang ternyata adalah Minho.

            “Tentu saja menyelamatkanmu! Aku tahu kau tidak akan sanggup berada disana lama-lama” jelas Minho kepadaku.
            “YA! KEY KAU DIMANA!!” kami mendengar suara Onew yang berteriak mencari-cariku. Dengan secepat kilat Minho menarik tanganku dan membawaku lari bersamanya. Aku tidak tahu ia membawaku kemana, aku hanya mengikuti langkahnya karena ia masih menggenggam tanganku. Kemudian ia membawaku masuk kesebuah bistro dan mengajakku duduk dikursi yang berada paling pojok dibelakang.
            “Ngapain kita kesini? Lalu bagaimana dengan yang lain?” tanyaku kepada Minho yang sedang melihat daftar menu.
            “Tentu saja untuk menyelamatkanmu dari Onew hyung. Kau mau ia kembali membawamu masuk kedalam kamar pas?”
            “Andwae aku tidak mau”
            “Yasudah, kalau begitu jangan pernah berada jauh dariku kalau kau ingin aman” jawabnya dengan nada sedikit memaksa. Lalu setelah itu ia menelepon Onew dan memberitahukan tentang keberadaan kami. Selang beberapa menit kemudian, Onew, Taemin dan Jonghyun pun datang menghampiri kami dengan wajah kesal.
            “Ya! Kenapa kalian tiba-tiba menghilang?” semprot jonghyun.
            “Iya nih, Minho hyung dan Key hyung jahat sekali meninggalkan kami” sungut Taemin sambil mengerucutkan bibirnya. Ah~ ~ dia imut sekali, ingin rasanya aku mencubit pipinya yang menggemaskan itu.
            “Kau juga kenapa pergi begitu saja?” Onew bertanya kepadaku dengan tampang kesal.
            “Aku mau ke toilet” ucapku tanpa menjawab pertanyaan Onew. Lalu aku beranjak dari kursi.
            “YA! KEY!” Onew memanggilku tapi tidak aku gubris. Aku tetap saja berjalan menuju toilet.
            “Key! Tunggu!” Jonghyun memanggilku dan berlari-lari kecil untuk menghampiriku. Kemudian, aku dan Jonghyun berjalan beriringan menuju toilet.
            “Ya! Kau mau kemana?” pertanyaan Jonghyun menghentikan langkah kaki ku. Aku berbalik dan menoleh kearahnya.
            “Tentu saja ketoilet” jawabku polos sembari menunjuk tulisan TOILET yang terpampang diatas pintu masuk.
            “Apa kau mau masuk ketoilet yeoja?” Tanya jonghyun penuh selidik.
            “Hah?” aku terperangah. Pabo yaaa Jiraaaa, kenapa kau sampai lupa kalau kau ini adalah namja.
            “Eh, hehe aku tidak melihatnya” aku salah tingkah dan menggaruk-garuk kepalaku yang sama-sekali tidak gatal, lalu aku membuntuti jonghyun masuk kedalam toilet namja. Untung saja sedang sepi, tanpa ba bi bu lagi aku segera masuk kedalam kamar untuk buang air. Hanya tempat ini yang bisa aku gunakan.
            “Ah legaaa” aku keluar dari kamar buang air dan…
            “KYAAAAAA”  aku berteriak histeris ketika aku melihat banyak namja yang sedang buang air ditoilet itu. segera aku berlari keluar toilet.
            “Kau kenapa?” Tanya Jonghyun yang menyusulku dari belakang.
            “Bukan apa-apa” jawabku bohong lalu berjalan mendahului jonghyun.
            “Aneh” samar-samar aku mendengar Jonghyun bergumam pelan.
&&&&&&&&&&

            Aku membuka mataku perlahan dan mengerjapkannya. Aku melihat jam dimeja yang menunjukkan pukul lima pagi, lalu aku beranjak hendak bangkit dari kasurku. Namun aku merasa ada sesuatu yang menahanku dan berat sekali. Aku membuka selimutku dan mendapati sebuah tangan melingkar dipinggangku, aku melihat siapa pemilik tangan tersebut dan ternyata pemilik tangan itu adalah Jonghyun. aku mengucek-ucek mataku dan tiba-tiba aku teringat sesuatu.
           “KYAAAAAA~ ~ ~” aku berteriak cukup keras. Aku baru ingat kalau aku ini Yeoja dan tidur besama Jonghyun yang namja >,
End of Jira POV

No comments:

Post a Comment