Title
: Twins – Part 2
Author
: Nysa
Main
Cast : Kim Jira (imagine cast), Choi Minho
(Shinee), Kim Jonghyun (Shinee)
Support Cast : Lee
Taemin (Shinee), Onew (Shinee), Kim Kibum/Key (Shinee), etc..
Length
: Sequel
Genre
: Family, Romance, Friendship
Rating
: General
TWINS – PART 2
Author POV
Pagi ini member shinee bersiap-siap karena akan tampil mengisi acara live
disebuah stasiun televisi. Mereka akan membawakan lagu “Hello” dan “Replay”
versi Jepang. Semua member tampak bersemangat kecuali Jira. Karena sampai saat
ini ia hanya hafal liriknya tapi tidak hafal koreonya. Padahal sudah 2 hari ini
ia tidur larut malam hanya karena menghafalkan koreo Hello dan Replay. Namun
apa daya, tidak cukup baginya menghafal 2 koreo sekaligus hanya dalam waktu dua
hari.
“Kau kenapa Hyung?” Tanya Taemin yang menyadari gurat kesedihan dari wajah
Jira.
“Aku… sepertinya sedang tidak enak badan” jawab Jira sekenanya. Sebenarnya
memang hari ini ia merasa sedikit kurang enak badan. Tapi bukan masalah besar
baginya, hanya saja ia mendadak lemas karena tadi pagi-pagi sekali ia dapat
telepon dari Key kalau hari ini ia tidak bisa kembali ke Seoul. Itu berarti ia
harus mencari alasan agar tidak tampil bersama member shinee.
“Kalau kau memang tidak enak badan, sebaiknya kau dirumah saja. Aku akan minta
izin pada manager hyung” ucap Onew kemudian. “bagaimana?” ucapnya lagi meminta
persetujuan dari Jira.
“Jinca??” Tanya Jira tak percaya.
“Ne” balas Onew dengan senyum yang merekah dari bibirnya.
“Gomawo hyung!” sorak Jira tak kuasa menahan rasa senang yang menyelimuti
hatinya.
“Baiklah, kami berangkat dulu dan kau baik-baik dirumah ya. Kalau ada apa-apa
telepon saja yeobbo mu ini” pesan Jonghyun sebelum berangkat. Dan Jira
menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
“Kami berangkat ya” tambah Minho sembari berjalan keluar menyusul member shinee
yang lain.
&&&&&&&&
Jira mengerang kesakitan. Wajahnya pucat, badannya panas serta ia terus-terusan
mengeluarkan keringat dingin. Sedari tadi ia hanya meringkuk dikasur menahan
sakit yang dideritanya. Lalu ia membuka notes nya dan melihat kalender. “Omoooo”
pekiknya dalam hati. Dengan bersusah payah ia meraih ponselnya dan mengetik
pesan singkat kepada Minho. “help me” hanya dua kata itu yang
teringat olehnya saat ini.
Sementara itu, disebuah stasiun Tv para member shinee sedang bersiap-siap untuk
penampilan kedua. Minho yang kala itu sudah selesai make-up duduk termenung
diruang tunggu sambil memandang lurus kedepan. Fikirannya melayang
mengingat-ingat sesuatu yang mengganggu fikirannya selama beberapa hari ini. Ia
mengingat kala malam dimana ia membukakan pintu untuk Key. Ia melihat ada yang
aneh pada Key karena menatapnya dengan tatapan yang tak lazim. Belum lagi sifat
Key yang tampak menjaga jarak dengan para member shinee serta gemar
berterika-teriak ketika melihat Jonghyun ataupun dirinya yang sedang topless.
Padahal itu hal biasa dan biasanya Key juga sering melakukannya. Dan Minho
makin penasaran ketika beberapa kali mendapati Key menelepon secara
sembunyi-sembunyi. Dan yang paling membuat Minho penasaran adalah malam dimana
ia tanpa sengaja masuk kekamar mandi dan mendapati Key tengah mengenakan baju.
Sekilas ia melihat bentuk pinggang Key yang berbeda. Langsing seperti yeoja.
“OMO~ ~ “ Minho tersentak. “apa Key operasi plastic menjadi yeoja?” fikir Minho
kemudian.
“Atau jangan-jangan Key itu sebenarnya yeoja? Tapi tidak mungkin. Aku tinggal
bersamanya sudah hampir 5 tahun dan aku sudah tahu dia luar dalam(?) “ minho
kembali menepis fikiran buruk yang terus bergentayangan dikepalanya.
Selesai acara, Minho pulang terlebih dahulu. Ia khawatir dengan keadaan Key
karena ia sendirian di dorm, ditambah lagi Minho mendapat pesan singkat dari
Key yang meminta tolong kepadanya.
Sesampainya di dorm…
Minho berjalan masuk menuju kamar Key yang terletak paling ujung. Ia mengetuk
pintu kamara berkali-kali namun tidak ada jawaban. Akhirnya dengan
perlahan-lahan ia memutar kenop pintu dan membukanya
perlahan-lahan.
“Aigoooo Key! Gwenchana??” Tanya Minho khawatir melihat Jira yang sedang
uring-uringan dikasur dengan wajah pucat pasi dan keringat membasahi tubuhnya.
“Perlu aku panggilkan dokter?” tawar Minho.
“Tidak perlu. Bantu aku kekamar mandi” jawab Jira lirih. Lalu Minho pun memapah
Jira menuju kamar mandi. Setelah Jira masuk kamar mandi, Minho keluar dan menunggunya
dari luar. 3 menit, 15 menit, 20 menit.. sudah setengah jam Minho menunggu
namun Jira tak kunjung keluar dari kamar mandi. Minho mulai cemas dan
mengetuk-ketuk pintu kamar mandi.
“Key.. buka pintunya. Apa terjadi sesuatu denganmu?” Tanya Minho cemas.
“MINHO MIANHE!!!” teriak Jira dari dalam.
“WAE? CEPAT KELUAR! JANGAN BERLAMA-LAMA DIKAMAR MANDI” balas Minho dengan
berteriak juga.
“Aku akan keluar kalau kau berjanji tidak akan memarahiku dan kau akan
memafkanku” ucap Jira dari dalam.
“Ne, apapun yang kau mau akan aku turuti. Sekarang keluarlah” bujuk Minho
kepada Jira. Tak beberapa lama kemudian, pintu kamar mandi terbuka dan
muncullah Jira dari dalam sana.
“Kau serius?” Jira kembali memastikan perkataan Minho. Dan Minho menganggukkan
kepalanya. Lalu Jira menundukkan kepalanya, ia menarik nafas dalam-dalam
mempersiapkan dirinya untuk mengatakan yang sebenarnya kepda Minho.
“Mianhe minho. Karena aku sudah berbohong kepada kalian. Karena sebenarnya aku
ini bukan Kibum” tutur Jira masih dengan kepala menunduk.
“Hahaha… kau mau mengerjaiku ya?”
“Tapi, aku memang bukan Kibum. Aku ini yeoja kalau kau tak percaya, aku bisa
membuktikannya”
“cup” Jira mencium pipi Minho sekilas dan tentu saja hal itu membuat Minho
shock. Karena bagaimana mungkin Key bisa mencium pipinya dengan tenang seperti
itu. dan lagi Minho merasakan sensasi yang lain ketika bibir mungil Jira
menyentuh pipinya.
“sekarang, apa kau percaya?”
“Key, jangan bercanda” ucap Minho berusaha menguasai dirinya.
“Aku tidak bercanda. Pandang aku baik-baik choi minho. Kau pasti akan tahu”
ujar Jira mantap dan seketika itu Minho pun menuruti kata-katanya. Ia
memperhatikan Jira dengan seksama dan…
“Omo~ ~ kau memang mirip sekali dengan Key, tapi kau bukan Key! Aigo~ ~ kenapa
tak satupun dari kami yang menyadarinya?” Minho berucap sambil mengacak
rambutnya frustasi. “tunggu, kalau begitu kau siapa? Sejak kapan kau menjadi
Key? dan dimana Key kami?” Tanya Minho bertubi-tubi.
“Akan aku ceritakan semuanya. Tapi sebelum itu bisakah kau membantuku terlebih
dahulu?”
“Apa?
Jira mengatupkan kedua tangannya dan menundukkan kepalanya sangaaaaaaat dalam
untuk memperoleh belas kasihan Minho.
“Belikan aku pembalut >,<
“Hah? Yang benar saja? =,=” Minho memandang Jira tak percaya.
“Pleaseeeeeeee” Jira mengeluarkan jurus puppy eyes nya.
“Hah~ ~ baiklah” jawab Minho pasrah sambil berlalu hendak memenuhi permintaan
Key palsu (?).
&&&&&&&&&&&&
Setelah urusan dengan balut-membalut (?) selesai. Jira mulai menjelaskan kepada
Minho tentang alasannya menggantikan posisi Key. Tak lupa ia juga menjelaskan
kalau dirinya dan Key adalah saudara kembar. Selama ini hal tersebut memang
sengaja dirahasiakan dari public karena baik Key maupun Jira tidak ingin
kehidupan pribadi Jira juga disorot karena dia adalah saudara kembar Key
shinee.
“Hebat sekali Key bisa menyimpan rahasia besar seperti ini dalam waktu yang
lama” komentar Minho begitu Jira selesai memberikan penjelasan.
“Begitulah, lagi pula sejak kecil aku tinggal bersama Halmioni di Amerika. Aku
jarang sekali ke Seoul, paling Key, Appa dan Oemma yang mengunjungiku di
Amerika” tutur Jira kemudian.
“Kalau begitu, siapa nama mu?” Tanya Minho penasaran.
“Aku, Kim Jira. Panggil aku Jira. Tapi kurasa tidak bisa untuk saat ini karena
sekarang aku adalah Key shinee” ucap Jira. “Eh, tapi aku minta kepadamu untuk
merahasiakan hal ini pada member yang lain ya? Bisa kan?” mohon Jira kepada
Minho.
“Baiklah, tapi boleh aku tahu kenapa kau mempercayaiku?”
“Ng… kenapa ya?? Entahlah, rasanya aku lebih nyaman saja jika menceritakan hal
ini kepadamu” jawab Jira sembari tersenyum manis dan membuat Minho merasa
jantungnya berdetak lebih cepat ketika melihat senyuman yeoja dihadapannya.
End of Author POV
Jira POV
Sore ini Onew mengajak kami untuk jalan-jalan ke pusat perbelanjaan. Untuk
melepas penat katanya, mumpung sore ini sedang tidak ada jadwal. Karena
beberapa hari lagi kami akan melakukan banyak kegiatan baik itu individu maupun
kegiatan bersama.
Aku berjalan memandangi setiap etalase yang memajang baju-baju yang lagi IN,
ingin sekali aku mencoba baju-baju itu dan membelinya. Tapi mati-matian aku
menahan nafsu(?) ku untuk berbelanja pakaian yeoja. Karena saat ini aku kan
namja =,=.
“Hyung, apa kau tak tertarik dengan baju-baju disini?” Tanya Taemin untuk yang
kesekian kalinya dan aku hanya menggeleng lemas kearahnya. Tentu saja aku tidak
tertarik sama-sekali dengan pakaian namja. Lagi pula kulihat dilemari Kibum
juga sudah sangat banyak pakaian dengan berbagai model. Kurasa aku tidak perlu
membeli pakaian lagi. Lagi pula aku tidak yakin selera fashion ku sama
dengannya.
“Key! Kau kan yang paling fashionable, bisa kau bantu aku mencocokkan pakaian
yang akan kubeli?” pinta Onew kepadaku.
“Ah, ne” aku menjawab dengan sedikit ragu. Lalu Onew menarikku menuju kamar pas
dan mulai memakai pakaian yang diambilnya. Aku berusaha menahan nafasku dan
memalingkan wajahku ketika Onew mulai membuka kaos yang dipakainya dan menggantinya
dengan baju yang akan dicobanya. Tapi tiba-tiba saja pintu kamar pas dibuka
dari luar dan seseorang menarik tanganku dengan paksa keluar kamar
pas.
“Ya! Apa yang kau lakukan?” tanyaku kepada orang tersebut yang ternyata
adalah Minho.
“Tentu saja menyelamatkanmu! Aku tahu kau tidak akan sanggup berada disana
lama-lama” jelas Minho kepadaku.
“YA! KEY KAU DIMANA!!” kami mendengar suara Onew yang berteriak mencari-cariku.
Dengan secepat kilat Minho menarik tanganku dan membawaku lari bersamanya. Aku
tidak tahu ia membawaku kemana, aku hanya mengikuti langkahnya karena ia masih
menggenggam tanganku. Kemudian ia membawaku masuk kesebuah bistro dan
mengajakku duduk dikursi yang berada paling pojok dibelakang.
“Ngapain kita kesini? Lalu bagaimana dengan yang lain?” tanyaku kepada Minho
yang sedang melihat daftar menu.
“Tentu saja untuk menyelamatkanmu dari Onew hyung. Kau mau ia kembali membawamu
masuk kedalam kamar pas?”
“Andwae aku tidak mau”
“Yasudah, kalau begitu jangan pernah berada jauh dariku kalau kau ingin aman”
jawabnya dengan nada sedikit memaksa. Lalu setelah itu ia menelepon Onew dan
memberitahukan tentang keberadaan kami. Selang beberapa menit kemudian, Onew,
Taemin dan Jonghyun pun datang menghampiri kami dengan wajah kesal.
“Ya! Kenapa kalian tiba-tiba menghilang?” semprot jonghyun.
“Iya nih, Minho hyung dan Key hyung jahat sekali meninggalkan kami” sungut
Taemin sambil mengerucutkan bibirnya. Ah~ ~ dia imut sekali, ingin rasanya aku
mencubit pipinya yang menggemaskan itu.
“Kau juga kenapa pergi begitu saja?” Onew bertanya kepadaku dengan tampang
kesal.
“Aku mau ke toilet” ucapku tanpa menjawab pertanyaan Onew. Lalu aku beranjak
dari kursi.
“YA! KEY!” Onew memanggilku tapi tidak aku gubris. Aku tetap saja berjalan
menuju toilet.
“Key! Tunggu!” Jonghyun memanggilku dan berlari-lari kecil untuk menghampiriku.
Kemudian, aku dan Jonghyun berjalan beriringan menuju toilet.
“Ya! Kau mau kemana?” pertanyaan Jonghyun menghentikan langkah kaki ku. Aku
berbalik dan menoleh kearahnya.
“Tentu saja ketoilet” jawabku polos sembari menunjuk tulisan TOILET yang
terpampang diatas pintu masuk.
“Apa kau mau masuk ketoilet yeoja?” Tanya jonghyun penuh selidik.
“Hah?” aku terperangah. Pabo yaaa Jiraaaa, kenapa kau sampai lupa kalau kau ini
adalah namja.
“Eh, hehe aku tidak melihatnya” aku salah tingkah dan menggaruk-garuk kepalaku
yang sama-sekali tidak gatal, lalu aku membuntuti jonghyun masuk kedalam toilet
namja. Untung saja sedang sepi, tanpa ba bi bu lagi aku segera masuk kedalam
kamar untuk buang air. Hanya tempat ini yang bisa aku gunakan.
“Ah legaaa” aku keluar dari kamar buang air dan…
“KYAAAAAA” aku berteriak histeris ketika aku melihat banyak namja yang
sedang buang air ditoilet itu. segera aku berlari keluar toilet.
“Kau kenapa?” Tanya Jonghyun yang menyusulku dari belakang.
“Bukan apa-apa” jawabku bohong lalu berjalan mendahului jonghyun.
“Aneh” samar-samar aku mendengar Jonghyun bergumam pelan.
&&&&&&&&&&
Aku membuka mataku perlahan dan mengerjapkannya. Aku melihat jam dimeja yang
menunjukkan pukul lima pagi, lalu aku beranjak hendak bangkit dari kasurku.
Namun aku merasa ada sesuatu yang menahanku dan berat sekali. Aku membuka
selimutku dan mendapati sebuah tangan melingkar dipinggangku, aku melihat siapa
pemilik tangan tersebut dan ternyata pemilik tangan itu adalah Jonghyun. aku
mengucek-ucek mataku dan tiba-tiba aku teringat sesuatu.
“KYAAAAAA~ ~ ~” aku berteriak cukup keras. Aku baru ingat kalau aku ini Yeoja
dan tidur besama Jonghyun yang namja >,
End of Jira POV
No comments:
Post a Comment