Sunday, December 30, 2012

FF SHINee: He's Gone [1.2]



Title                 : He's gone [1.2]
Author             : Nysa
Main Cast        : Song Yoora (imaginary cast)
Support Cast   : Kim Kibum SHINee, Choi Minho SHINee, Park Raena(imaginary cast).
Length             : Twoshoot
Genre              : Romance, Friendship, Life
Rating             : General
Summary         : Yoora dan Kibum selalu berlomba untuk jadi yang pertama. Mereka merupakan lawan tanding yang seimbang. Suatu ketika timbul benih-benih cinta dihati Yoora, tapi disaat yang bersamaan muncullah Raena yang mengaku sebagai yeojachingunya Kibum. Nah lho? Kibum pilih siapa?? Lalu, bagaimana dengan Minho yang ternyata selama ini menyimpan perasaan cinta kepada Yoora??


HE’S GONE [1.2]

Author POV

            “ARRRGH…” Yoora mengacak rambutnya frustasi. Bagaimana tidak? batas pengiriman lomba photography tinggal 3 hari lagi. Sedangkan ia belum mendapatkan objek yang bagus untuk difoto. Sebenarnya sejak kemarin ia terus-terusan berkeliling sekolah setiap jam istirahat untuk mencari objek foto yang bagus. Tapi pada kenyataannya hasilnya NIHIL. “Hhhhhh….” Yoora menghela nafas panjang.
            “Kenapa? Belum dapat objek foto yang bagus ya?” Tanya seorang namja yang sedari tadi memperhatikan Yoora dengan seksama. Yoora menoleh sekilas.
            “Bukan urusanmu!” Jawab Yoora ketus.
            “Tentu saja urusanku. Kau kan Rival terberatku, kalau sampai kau tidak mengikuti lomba itu percuma saja aku ikut. Karena aku pasti akan menang” namja itu membanggakan dirinya.
            “Hoho, jadi kau mau bilang kalau kau belum tentu menang jika aku mengikuti lomba itu? Wah terima kasih Kibum, ternyata kau menganggapku sehebat itu” Tukas Yoora tak kalah bangga.
            “kalau begitu, tunjukkan padaku. Karena aku juga tidak akan kalah darimu” ujar Kibum seraya berlalu meninggalkan Yoora.
            Sepeninggalan Kibum, Yoora kembali termenung. Tiba-tiba sebuah ide muncul dikepalanya. Lalu iapun mengambil kamera dari dalam tasnya dan pergi menuju aula klub tennis.

Sesampainya di aula klub tennis….

            “Annyeong….” Sapa Yoora ramah kepada hoobae-nya yang sedang bermain tennis.
            “Annyeong Yoora noona” jawab kedua hoobae-nya serempak.
            “Begini, aku ingin menjadikan kalian objek foto ku. Jadi, mohon kerjasamanya.” Pinta Yoora tanpa berbasa-basi. Lalu ia pun mulai mencari angle yang bagus untuk memotret. Beberapa kali Yoora memotret tetapi hasilnya kurang bagus. Hal ini dikarenakan objek yang dipotretnya terlihat kurang alami. Yah sepertinya sang hoobae yang menjadi objek pemotretan merasa kikuk.
            “YA! BISA TIDAK KALIAN BERMAIN SAJA SEPERTI BIASA?” Yoora berbicara dengan lantang.
            “Mian Yoora noona, tapi kami bingung kamera mana yang akan memotret kami” jawab hoobae yang berambut cepak.
            “tentu saja punyaku, apa kalian melihat ada orang lain selain aku?” Tanya Yoora sedikit kesal.
            “bagaimana dengan sunbae yang disitu?” Tunjuk hoobae yang mengenakan topi kearah belakang Yoora. Yoora pun mengarahkan matanya kearah yang ditunjukkan sang hoobae.
            “YA KIBUM! KAU MENGIKUTIKU?” tuduh Yoora kepada Kibum.
            “Ani! Aku hanya ingin memotret mereka!” sanggah Kibum seraya berjalan mendekati Yoora. Yoora yang tak terima karena Kibum ikut-ikutan mengambil objek foto yang sama dengannya pun mengomeli Kibum tanpa jeda. Akhirnya terjadilah adu mulut yang tidak bisa dihindarkan.
10 menit kemudian..
            “Sudah! Aku malas meladenimu” Yoora menyudahi omelannya yang berkepanjangan.
            “Nah lho? Kemana hoobae-hoobae tadi?” Yoora celingukan kesana-kemari mencari sosok 2 orang hoobae-nya yang menghilang.
            “Mereka sudah pergi” Kibum menjawab pertanyaan Yoora.
            “Haisssh… gara-gara kau!” Yoora mendengus kesal lalu pergi meninggalkan Kibum.
            Yoora berjalan dengan cepat tak tentu arah. Yang pasti ia sedang merasa kesal sekarang ini. Betapa tidak? objek foto yang sudah ia dapatkan hilang begitu saja karena kedatangan rival sejatinya. Sepanjang jalan Yoora masih terus mengumpat tiada henti, hingga suara seseorang menyapanya dan menghentikan omelannya.
            “Ah, Minho?” Yoora terkejut melihat sosok Minho sudah ada dihadapannya.
            “Yoora, aku punya tiket nonton! Nanti sore jam 15.00 kau bisa kan?” Tanya Minho tanpa basa-basi.
            “Ng? bukankah nanti sore Jonghyun dan Onew ada les tambahan? Memangnya kau sudah bilang sama mereka?”
            “andwae, mereka tidak ikut. Hanya kita berdua.”
            Yoora berfikir sesaat, sebenarnya dari awal ia sudah tahu maksud dari ajakan Minho. Pertanyaan nya tentang Jonghyun dan Onew hanya sekedar alasannya saja. Ia tidak ingin Minho menyadari kalau ia sudah tahu tentang perasaan Minho kepadanya. Tapi bagaimanapun juga Yoora tidak punya alasan untuk menolak ajakan Minho, karena mereka sudah berteman semenjak SMP. Tetapi kalau Yoora menyanggupi ajakan Minho, ia takut Minho menjadi salah paham dengannya. Ya Tuhan.. kirimkan malaikat penolong untukku.. do’a Yoora dalam hati.
            “Annyeong Yoora~~’ sapa Kibum ramah seraya menepuk punggung Yoora. Yoora yang merasa aneh dengan sikap Kibum yang “tidak biasa” mencoba menyentuh punggungnya. Benar saja, ia menyentuh sesuatu dari punggungnya dan mencoba mengambil. Ternyata itu adalah sebuah kertas yang bertuliskan “Yoora Pabo”.
            “YA KIM KIBUM! APA YANG KAU LAKUKAN?” Yoora berteriak keras dan berlari mengejar Kibum. Sementara Kibum yang merasa aksinya ketahuan pun berlari mencoba menghindar dari amukan Yoora. Sedangkan Minho, hanya menatap kepergian Yoora dengan nanar.
            “Kena kau!” Yoora meraih tangan Kibum dan memukul bahu namja itu.
            “Ya! Apa yang kau lakukan? Harusnya kau berterima kasih karena aku sudah menyelamatkanmu” omel Kibum yang tak terima bahunya dipikuli Yoora.
            “Menyelamatkanku?” Yoora mengulang perkataan Kibum.
            “Ne, aku tahu kau tidak mau diajak namja jangkung itu pergi kencan kan? Makanya aku sengaja menjahilimu agar kau bisa lepas darinya” jelas Kibum panjang lebar.
            “begitu ya, ternyata kau baik juga. Gomawo-yo Kibum ^^” ucap Yoora smabil tersenyum lebar.    “Sebagai ucapan terima kasih, aku akan memberitahumu tempat yang bagus untuk dijadikan objek foto” ucap Yoora kemudian. Lalu ia pun membisikkan sesuatu ketelinga Kibum. Dan Kibum pun mengangguk tanda mengerti.
            “baiklah, sampai jumpa besok. Aku pastikan akulah orang pertama yang bisa mendapatkan objek itu” ujar Yoora dengan bangga dan berlalu meninggalkan Kibum.

            “Tentu saja aku yang akan mendapatkannya”

            Esoknya, pagi-pagi sekali Yoora sudah bersiap-siap. Ia tak mau ketinggalan dari Kibum, oleh sebab itu ia berangkat pagi-pagi sekali menuju bukit dibelakang sekolahnya sebelum matahari terbit. Ia terkikik geli membayangkan wajah Kibum yang kesal karena kalah cepat darinya. Namun, sesampainya diatas bukit Yoora hanya dapat memasang wajah kecut. Betapa tidak, ternyata Kibum sudah sampai duluan darinya.
            “Ya! Kau curang! Kau datang sebelum jam 6” tuding Yoora kepada Kibum.
            “Eh? Bukankah sekarang baru jam setengah 6? Berarti kau juga bermaksud untuk berbuat curang kan? Hehehe” Kibum terkekeh geli menjawab tudingan Yoora.
            “Ah sudah, matahari terbit sebentar lagi. Lebih baik kita focus saja” ucap Yoora bermaksud menghentikan tawa Kibum. Lalu, 5 menit kemudian mereka hanya menunggu dalam diam. Tapi, sebelum matahari terbit ternyata hujan telah turun terlebih dahulu. Bergegas Yoora mengambil kameranya dan berlari menuju pohon besar terdekat untuk berteduh. Begitu pula dengan Kibum. Dengan sedikit berdesakan, mereka berdua berteduh dibawah pohon.
            “Hah, karena mengajakmu aku jadi kena sial” omel Yoora.

            “Mwo?? Bukannya kau itu yang dikutuk oleh dewa? Makanya selalu sial” balas Kibum asal. Setelah menunggu hampir satu jam hujan tak kunjung reda, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dan melanjutkannya besok.

                Hari ini Yoora bersiap lebih awal. Ia tak mau kalah cepat dari Kibum. Oleh sebab itu ia berangkat pukul 03.00 pagi menuju bukit belakang sekolah. Sepanjang jalan Yoora hanya bersenandung riang. Dan sesampainya dibukit belakang sekolah, Yoora terbelalak tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia melihat sosok Kibum yang sedang duduk disebuah kursi sambil menikmati minuman hangat.
            “Ya Kibum! Jam berapa kau datang?” Tanya Yoora penasaran.
            “Hhehe, kaget ya?? Aku menginap” jawab Kibum enteng.
            “Mwo? Menginap? di bukit ini?” Tanya Yoora tak percaya.
            “Ne, kau bisa lihat sendiri kan persiapanku yang matang?” ucap Kibum kemudian. Yoora hanya berdecak kagum melihat barang-barang bawaan Kibum. Ada kursi lipat, meja kecil, jaket tebal, mantel, selimut bahkan beberapa bungkus makanan ringan juga ada lengkap dengan minumannya.
            “sampai kapan kau mau menjadi patung disitu?” pertanyaan Kibum membuyarkan lamunan Yoora. Lalu yeoja itu berjalan mengambil posisi tak jauh dari Kibum. Ia mengeluarkan sebuah kursi lipat yang sengaja ia bawa dari rumah. Kemudian ia duduk menghadap ketimur menunggu matahari terbit. Namun, baru satu jam menunggu rasa kantuk menyerang Yoora. Hingga iapun tertidur dengan pulas. Melihat Yoora sudah tertidur pulas, Kibum berjalan perlahan mendekati Yoora dan duduk tepat disamping Yoora. Kemudian ia meletakkan kepala Yoora dibahunya.


            Tepat pukul 06.00 matahari mulai muncul kepermukaan, sinarnya yang kuning keemasan menghangatkan bumi. Kibum terjaga dari tidurnya. Ia terkikik geli melihat Yoora masih tertidur dengan pulas. Lalu Kibum beranjak dan meraih kameranya bersiap hendak memotret matahari terbit. Sementara itu, selang beberapa menit kemudian Yoora pun tersadar dari mimpinya. Melihat rival sejatinya sudah siap menunggu matahahari terbit, Yoora yang tak mau kalah pun segera meraih kameranya dan berdiri disebelah kanan Kibum dan “KLIKK..” mereka berhasil memotret matahari terbit.

            Tiga hari kemudian, pengumuman pemenang lomba Photography diumumkan dan hasilnya diluar dugaan. Yoora dan Kibum sama-sama menjadi pemenang pertama. Karena hasil foto yang mereka kirimkan keperlombaan sama-sama bagus. Bedanya, Yoora mengambil objek secara portrait sedangkan Kibum mengambil objek secara landscape. Pihak panitia yang tidak memprediksikan hal ini pun sempat bingung. akhirnya jadilah Yoora dan Kibum berdiri dipanggung kehormatan berdampingan dan memegang sebuah thropy bersama.
            “Bagaimana ini? Tidak mungkin Thropy-nya dibagi dua” bisik Yoora lirih diatas panggung.
            “Setiap senin sampai rabu thropy ini dirumahku, lalu hari kamis sampai sabtu dirumahmu” Kibum memberikan solusi.
            “bagaimana dengan hari minggu?” Tanya Yoora kemudian.
            “hari minggu pagi sampai sore dirumahku dan hari minggu malam hingga pagi dirumahmu” jawab Kibum sambil mempertahankan senyumnya karena panitia dan beberapa siswa mengambil foto mereka sebagai pemenang.

            “Aku tidak mau, pagi sampai sore dirumahku. Malamnya baru dirumahmu” tawar Yoora seraya menarik thropy tersebut. Kibum yang tak terima dengan sikap Yoora pun balas menarik thropy itu. akhirnya terjadilah aksi tarik-menarik(?) thropy diatas panggung.

TBC


No comments:

Post a Comment