Title
: He's gone [1.2]
Author
: Nysa
Main
Cast : Song Yoora (imaginary cast)
Support Cast : Kim Kibum
SHINee, Choi Minho SHINee, Park Raena(imaginary cast).
Length
: Twoshoot
Genre
: Romance, Friendship, Life
Rating
: General
Summary
: Yoora dan Kibum selalu berlomba untuk jadi yang pertama. Mereka merupakan
lawan tanding yang seimbang. Suatu ketika timbul benih-benih cinta dihati
Yoora, tapi disaat yang bersamaan muncullah Raena yang mengaku sebagai
yeojachingunya Kibum. Nah lho? Kibum pilih siapa?? Lalu, bagaimana dengan Minho
yang ternyata selama ini menyimpan perasaan cinta kepada Yoora??
HE’S GONE [1.2]
Author POV
“ARRRGH…” Yoora mengacak rambutnya frustasi. Bagaimana tidak? batas pengiriman
lomba photography tinggal 3 hari lagi. Sedangkan ia belum mendapatkan objek
yang bagus untuk difoto. Sebenarnya sejak kemarin ia terus-terusan berkeliling
sekolah setiap jam istirahat untuk mencari objek foto yang bagus. Tapi pada
kenyataannya hasilnya NIHIL. “Hhhhhh….” Yoora menghela nafas panjang.
“Kenapa? Belum dapat objek foto yang bagus ya?” Tanya seorang namja yang sedari
tadi memperhatikan Yoora dengan seksama. Yoora menoleh sekilas.
“Bukan urusanmu!” Jawab Yoora ketus.
“Tentu saja urusanku. Kau kan Rival terberatku, kalau sampai kau tidak
mengikuti lomba itu percuma saja aku ikut. Karena aku pasti akan menang” namja
itu membanggakan dirinya.
“Hoho, jadi kau mau bilang kalau kau belum tentu menang jika aku mengikuti
lomba itu? Wah terima kasih Kibum, ternyata kau menganggapku sehebat itu” Tukas
Yoora tak kalah bangga.
“kalau begitu, tunjukkan padaku. Karena aku juga tidak akan kalah darimu” ujar
Kibum seraya berlalu meninggalkan Yoora.
Sepeninggalan Kibum, Yoora kembali termenung. Tiba-tiba sebuah ide muncul
dikepalanya. Lalu iapun mengambil kamera dari dalam tasnya dan pergi menuju
aula klub tennis.
Sesampainya di aula klub tennis….
“Annyeong….” Sapa Yoora ramah kepada hoobae-nya yang sedang bermain tennis.
“Annyeong Yoora noona” jawab kedua hoobae-nya serempak.
“Begini, aku ingin menjadikan kalian objek foto ku. Jadi, mohon kerjasamanya.”
Pinta Yoora tanpa berbasa-basi. Lalu ia pun mulai mencari angle yang bagus
untuk memotret. Beberapa kali Yoora memotret tetapi hasilnya kurang bagus. Hal
ini dikarenakan objek yang dipotretnya terlihat kurang alami. Yah sepertinya
sang hoobae yang menjadi objek pemotretan merasa kikuk.
“YA! BISA TIDAK KALIAN BERMAIN SAJA SEPERTI BIASA?” Yoora berbicara dengan
lantang.
“Mian Yoora noona, tapi kami bingung kamera mana yang akan memotret kami” jawab
hoobae yang berambut cepak.
“tentu saja punyaku, apa kalian melihat ada orang lain selain aku?” Tanya Yoora
sedikit kesal.
“bagaimana dengan sunbae yang disitu?” Tunjuk hoobae yang mengenakan topi
kearah belakang Yoora. Yoora pun mengarahkan matanya kearah yang ditunjukkan
sang hoobae.
“YA KIBUM! KAU MENGIKUTIKU?” tuduh Yoora kepada Kibum.
“Ani! Aku hanya ingin memotret mereka!” sanggah Kibum seraya berjalan mendekati
Yoora. Yoora yang tak terima karena Kibum ikut-ikutan mengambil objek foto yang
sama dengannya pun mengomeli Kibum tanpa jeda. Akhirnya terjadilah adu mulut
yang tidak bisa dihindarkan.
10 menit kemudian..
“Sudah! Aku malas meladenimu” Yoora menyudahi omelannya yang berkepanjangan.
“Nah lho? Kemana hoobae-hoobae tadi?” Yoora celingukan kesana-kemari mencari
sosok 2 orang hoobae-nya yang menghilang.
“Mereka sudah pergi” Kibum menjawab pertanyaan Yoora.
“Haisssh… gara-gara kau!” Yoora mendengus kesal lalu pergi meninggalkan Kibum.
Yoora berjalan dengan cepat tak tentu arah. Yang pasti ia sedang merasa kesal
sekarang ini. Betapa tidak? objek foto yang sudah ia dapatkan hilang begitu
saja karena kedatangan rival sejatinya. Sepanjang jalan Yoora masih terus
mengumpat tiada henti, hingga suara seseorang menyapanya dan menghentikan
omelannya.
“Ah, Minho?” Yoora terkejut melihat sosok Minho sudah ada dihadapannya.
“Yoora, aku punya tiket nonton! Nanti sore jam 15.00 kau bisa kan?” Tanya Minho
tanpa basa-basi.
“Ng? bukankah nanti sore Jonghyun dan Onew ada les tambahan? Memangnya kau
sudah bilang sama mereka?”
“andwae, mereka tidak ikut. Hanya kita berdua.”
Yoora berfikir sesaat, sebenarnya dari awal ia sudah tahu maksud dari ajakan
Minho. Pertanyaan nya tentang Jonghyun dan Onew hanya sekedar alasannya saja.
Ia tidak ingin Minho menyadari kalau ia sudah tahu tentang perasaan Minho
kepadanya. Tapi bagaimanapun juga Yoora tidak punya alasan untuk menolak ajakan
Minho, karena mereka sudah berteman semenjak SMP. Tetapi kalau Yoora
menyanggupi ajakan Minho, ia takut Minho menjadi salah paham dengannya. Ya
Tuhan.. kirimkan malaikat penolong untukku.. do’a Yoora dalam hati.
“Annyeong Yoora~~’ sapa Kibum ramah seraya menepuk punggung Yoora. Yoora yang
merasa aneh dengan sikap Kibum yang “tidak biasa” mencoba menyentuh
punggungnya. Benar saja, ia menyentuh sesuatu dari punggungnya dan mencoba
mengambil. Ternyata itu adalah sebuah kertas yang bertuliskan “Yoora Pabo”.
“YA KIM KIBUM! APA YANG KAU LAKUKAN?” Yoora berteriak keras dan berlari
mengejar Kibum. Sementara Kibum yang merasa aksinya ketahuan pun berlari
mencoba menghindar dari amukan Yoora. Sedangkan Minho, hanya menatap kepergian
Yoora dengan nanar.
“Kena kau!” Yoora meraih tangan Kibum dan memukul bahu namja itu.
“Ya! Apa yang kau lakukan? Harusnya kau berterima kasih karena aku sudah
menyelamatkanmu” omel Kibum yang tak terima bahunya dipikuli Yoora.
“Menyelamatkanku?” Yoora mengulang perkataan Kibum.
“Ne, aku tahu kau tidak mau diajak namja jangkung itu pergi kencan kan? Makanya
aku sengaja menjahilimu agar kau bisa lepas darinya” jelas Kibum panjang lebar.
“begitu ya, ternyata kau baik juga. Gomawo-yo Kibum ^^” ucap Yoora smabil
tersenyum lebar. “Sebagai ucapan terima kasih, aku akan
memberitahumu tempat yang bagus untuk dijadikan objek foto” ucap Yoora
kemudian. Lalu ia pun membisikkan sesuatu ketelinga Kibum. Dan Kibum pun
mengangguk tanda mengerti.
“baiklah, sampai jumpa besok. Aku pastikan akulah orang pertama yang bisa
mendapatkan objek itu” ujar Yoora dengan bangga dan berlalu meninggalkan Kibum.
“Tentu saja aku yang akan mendapatkannya”
Esoknya, pagi-pagi sekali Yoora sudah bersiap-siap. Ia tak mau ketinggalan dari
Kibum, oleh sebab itu ia berangkat pagi-pagi sekali menuju bukit dibelakang
sekolahnya sebelum matahari terbit. Ia terkikik geli membayangkan wajah Kibum
yang kesal karena kalah cepat darinya. Namun, sesampainya diatas bukit Yoora
hanya dapat memasang wajah kecut. Betapa tidak, ternyata Kibum sudah sampai
duluan darinya.
“Ya! Kau curang! Kau datang sebelum jam 6” tuding Yoora kepada Kibum.
“Eh? Bukankah sekarang baru jam setengah 6? Berarti kau juga bermaksud untuk
berbuat curang kan? Hehehe” Kibum terkekeh geli menjawab tudingan Yoora.
“Ah sudah, matahari terbit sebentar lagi. Lebih baik kita focus saja” ucap
Yoora bermaksud menghentikan tawa Kibum. Lalu, 5 menit kemudian mereka hanya
menunggu dalam diam. Tapi, sebelum matahari terbit ternyata hujan telah turun
terlebih dahulu. Bergegas Yoora mengambil kameranya dan berlari menuju pohon
besar terdekat untuk berteduh. Begitu pula dengan Kibum. Dengan sedikit
berdesakan, mereka berdua berteduh dibawah pohon.
“Hah, karena mengajakmu aku jadi kena sial” omel Yoora.
“Mwo?? Bukannya kau itu yang dikutuk oleh dewa? Makanya selalu sial” balas
Kibum asal. Setelah menunggu hampir satu jam hujan tak kunjung reda, akhirnya
mereka memutuskan untuk pulang dan melanjutkannya besok.
Hari ini Yoora bersiap lebih awal. Ia tak mau kalah cepat dari Kibum. Oleh
sebab itu ia berangkat pukul 03.00 pagi menuju bukit belakang sekolah.
Sepanjang jalan Yoora hanya bersenandung riang. Dan sesampainya dibukit
belakang sekolah, Yoora terbelalak tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia
melihat sosok Kibum yang sedang duduk disebuah kursi sambil menikmati minuman
hangat.
“Ya Kibum! Jam berapa kau datang?” Tanya Yoora penasaran.
“Hhehe, kaget ya?? Aku menginap” jawab Kibum enteng.
“Mwo? Menginap? di bukit ini?” Tanya Yoora tak percaya.
“Ne, kau bisa lihat sendiri kan persiapanku yang matang?” ucap Kibum kemudian.
Yoora hanya berdecak kagum melihat barang-barang bawaan Kibum. Ada kursi lipat,
meja kecil, jaket tebal, mantel, selimut bahkan beberapa bungkus makanan ringan
juga ada lengkap dengan minumannya.
“sampai kapan kau mau menjadi patung disitu?” pertanyaan Kibum membuyarkan
lamunan Yoora. Lalu yeoja itu berjalan mengambil posisi tak jauh dari Kibum. Ia
mengeluarkan sebuah kursi lipat yang sengaja ia bawa dari rumah. Kemudian ia
duduk menghadap ketimur menunggu matahari terbit. Namun, baru satu jam menunggu
rasa kantuk menyerang Yoora. Hingga iapun tertidur dengan pulas. Melihat Yoora
sudah tertidur pulas, Kibum berjalan perlahan mendekati Yoora dan duduk tepat
disamping Yoora. Kemudian ia meletakkan kepala Yoora dibahunya.
Tepat pukul 06.00 matahari mulai muncul kepermukaan, sinarnya yang kuning
keemasan menghangatkan bumi. Kibum terjaga dari tidurnya. Ia terkikik geli
melihat Yoora masih tertidur dengan pulas. Lalu Kibum beranjak dan meraih
kameranya bersiap hendak memotret matahari terbit. Sementara itu, selang
beberapa menit kemudian Yoora pun tersadar dari mimpinya. Melihat rival
sejatinya sudah siap menunggu matahahari terbit, Yoora yang tak mau kalah pun
segera meraih kameranya dan berdiri disebelah kanan Kibum dan “KLIKK..” mereka
berhasil memotret matahari terbit.
Tiga hari kemudian, pengumuman pemenang lomba Photography diumumkan dan
hasilnya diluar dugaan. Yoora dan Kibum sama-sama menjadi pemenang pertama.
Karena hasil foto yang mereka kirimkan keperlombaan sama-sama bagus. Bedanya,
Yoora mengambil objek secara portrait sedangkan Kibum mengambil objek secara
landscape. Pihak panitia yang tidak memprediksikan hal ini pun sempat bingung.
akhirnya jadilah Yoora dan Kibum berdiri dipanggung kehormatan berdampingan dan
memegang sebuah thropy bersama.
“Bagaimana ini? Tidak mungkin Thropy-nya dibagi dua” bisik Yoora lirih diatas
panggung.
“Setiap senin sampai rabu thropy ini dirumahku, lalu hari kamis sampai sabtu
dirumahmu” Kibum memberikan solusi.
“bagaimana dengan hari minggu?” Tanya Yoora kemudian.
“hari minggu pagi sampai sore dirumahku dan hari minggu malam hingga pagi dirumahmu”
jawab Kibum sambil mempertahankan senyumnya karena panitia dan beberapa siswa
mengambil foto mereka sebagai pemenang.
“Aku tidak mau, pagi sampai sore dirumahku. Malamnya baru dirumahmu” tawar
Yoora seraya menarik thropy tersebut. Kibum yang tak terima dengan sikap Yoora
pun balas menarik thropy itu. akhirnya terjadilah aksi tarik-menarik(?) thropy
diatas panggung.
TBC
No comments:
Post a Comment