Title
: Because I’m Just a Girl
Author :
Nysa
Main Cast :
Haneul
Support Cast : Kim Jonghyun
Length :
Oneshoot
Genre :
Romance
Rating :
General
Summary :
“Because I am just a girl, standing in front of a boy
and asking him to love her”
Disclaimer :
The story Original mine. Don’t be plagiarism
Because I’m Just a Girl
Aku
sedang membaca buku di ruang tamu ketika tiba-tiba Jonghyun masuk kedalam
rumahku tanpa permisi. Jonghyun menghampiri ku dan langsung memelukku. Awalnya
aku sedikit terkejut karena kedatangannya yang tiba-tiba, namun begitu aku
merasakan pelukannya yang amat erat dan sedikit menyesakkan-menurutku
sepertinya aku tau penyebab namja ini
bersikap demikian.
Untuk
beberapa saat aku membiarkan keadaan yang seperti ini hingga kurasakan
Jonghyun mencengkeram tubuhku dengan
kuat dan sepertinya kaos yang kukenakan mulai basah oleh air matanya. Aku hanya
diam dan menepuk-nepuk punggungnya pelan sekedar memberikan sedikit ketenangan
untuknya.
Hampir
setengah jam-mungkin barulah Jonghyun melepaskan pelukannya. Bisa kulihat
matanya yang sembab dan masih berlinangan air mata. Tangan kekarnya bergerak
cepat menghapus air mata itu, namun cairan bening itu masih mengalir di
pipinya. Aku mengangkat tanganku dan menghapus air mata di pipinya. Ia
menatapku dengan tatapannya yang teduh sarat akan kesedihan yang mendalam. Aku
tersenyum kepadanya seolah mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.
“
Kau sudah tenang? “ Tanyaku kepada Jonghyun yang kini sedang duduk di sofa
sambil menyesap cokelat hangat yang baru saja aku buatkan untuknya. Ia
mengangguk kemudian meletakkan cangkir nya keatas meja.
Aku
duduk disebelahnya dan Jonghyun meletakkan kepalanya dibahu ku. Aku menoleh
kearahnya dan dapat kulihat ia tengah memejamkan matanya. Aku tersenyum melihat
wajah damai nya itu.
“
Bisa kau katakan padaku apa yang terjadi? “ Tanyaku hati-hati kepada Jonghyun
yang masih memejamkan matanya.
Kulihat
Jonghyun membuka matanya namun ia masih belum bergerak dari posisinya yang
menyandar pada bahu ku.
“
Aku ..... membutuhkanmu, setidaknya hanya kau yang bisa menjadi sandaranku
Haneul. “ Ucapnya dengan suara sedikit bergetar.
Aku
menghela nafas sebentar, sepertinya tebakanku memang benar. Jonghyun sudah
mengucapkan kalimat yang sama seperti itu
beberapa kali kepadaku, ia mengucapkannya ketika ia sedang ada masalah
dengan yeojachingu nya.
“
Lalu, bisa kau beri tahu aku kali ini apa penyebabnya? “ Tanyaku to the point.
Jonghyun
mengangkat kepalanya, ia menyerongkan badan nya agar berhadapan denganku. “
Sepertinya... dia selingkuh. “ Jawab nya dengan nada yang menyiratkan sedikit
keraguan. “ Ini “ Jonghyun menyerahkan ponselnya kepada ku. Aku menerima ponsel
berwarna putih itu dan melihat layar ponsel tersebut. Dapat kulihat ada
beberapa foto Sekyung-yeojachingu Jonghyun bersama seorang namja yang tidak
kukenal. Mungkin namja ini yang diduga Jonghyun sebagai selingkuhan Sekyung.
“
Bagaimana menurutmu? Apakah itu sudah cukup menjadi bukti? Apa yang harus aku
lakukan? Akankah lebih baik jika aku akhiri hubungan kami? “ Jonghyun
mencecarku dengan berbagai pertanyaan nya.
“
Apa kau yakin? “ Tanyaku dengan serius.
“
Soal apa? “ Tanya Jonghyun tak mengerti.
“
Dugaanmu. “ Jawabku singkat.
Jonghyun
mengerjapkan matanya beberapa kali, ia menghadap kedepan dan menyandarkan
kepalanya ke sofa. “ Aku fikir demikian karena foto-foto itu buktinya. “
Ujarnya kemudian.
“
Apa kau sudah menanyakannya? “ Aku menginterogasi Jonghyun.
“
Tentu aku sudah menanyakannya. “ Jonghyun menegakkan tubuhnya. “ Aku bahkan
sudah memintanya untuk menghapus foto-foto itu tapi ia tidak melakukannya. “
lanjutnya dengan lemas.
“
Apa lagi yang kau ketahui selain ini? “ Aku kembali melontarkan pertanyaan
kepada Jonghyun.
“
Mereka sering pergi berdua dan bahkan waktunya lebih banyak ia habiskan bersama
namja itu ketimbang bersama ku. “ Nada suara Jonghyun sedikit meninggi,
sepertinya ia mulai dikuasai oleh emosi. Aku meraih tangannya dan mengusap
punggung tangannya dengan perlahan.
“
Apakah kau sudah menanyakan hal ini secara langsung? “ Jonghyun mengangguk. “
Apa jawabannya? “
“
Dia bilang, mereka hanya berteman. Tapi kau lihat sendiri kan foto-foto itu? “
Aku
mengangguk membenarkan. Sejujurnya harus aku akui kalau foto-foto Sekyung
dengan namja-yang katanya temannya itu- sangat mesra. Bahkan aku yang sudah
bersahabat lama dengan Jonghyun pun tidak pernah berfoto dengan mesra seperti
itu. Bukan hanya itu saja, selama ini Jonghyun selalu menceritakan segala hal
tentang hubungannya dengan yeojachingu nya itu. Dan sudah sejak lama aku merasa
ada yang aneh dengan sikap Sekyung kepada Jonghyun. Ia jarang menemui Jonghyun
juga jarang menghubungi Jonghyun dengan alasan sibuk. Bahkan kesibukannya
melebihi Jonghyun yang notabene seorang artis besar. Ya, meskipun Jonghyun
adalah artis besar, tapi ia masih bisa meluangkan waktunya untuk sekedar makan
malam dengan Sekyung, tapi yeoja itu bahkan menolak ajakan Jonghyun- sekedar
untuk makan malam- dengan alasan sibuk.
“
Lalu apa yang harus aku lakukan? Aku tidak ingin terus-terusan seperti ini. “
Desak Jonghyun kepadaku.
“
Jongie~, dalam hidup ini hanya ada dua pilihan dan kau harus memilih salah
satunya. Pilihan pertama, kau tinggalkan dia dan mulailah lembaran baru dalam
hidupmu. Jangan mengingat Sekyung lagi dan bukalah hati mu untuk yeoja lain.
Pilihan kedua, beri dia satu kesempatan untuk berubah. Setidaknya ia harus
belajar “berkorban” dengan memperioritaskanmu diatas kepentingannya bersama temannya
itu. Dan ia harus mulai meluangkan waktunya untukmu. “ Jelasku panjang lebar.
“
Lalu, pilihan mana yang harus aku pilih? “ Tanya nya dengan wajah polos.
“
Tidak ada yang tau. Kau harus memikirkannya baik-baik dan memilih salah satu
diantara dua pilihan tadi. Tapi ingat, ketika kau telah memutuskan sesuatu akan
ada dua hal yang terjadi pada dirimu. “ Ujarku seraya mengangkat jari telunjuk
dan jari tengahku.
“
Apa itu? “ Tanya nya antusias.
“
Pertama, kau akan bahagia dengan pilihanmu. Dan yang kedua, kau akan menyesali
pilihanmu. “
“
Cara agar aku bahagia dengan pilihanku? “
“
Datang dan temui dia, pastikan perasaanmu kepadanya dan pastikan juga
perasaannya kepadamu. Jika sudah kau dapatkan itu, kau tidak perlu berfikir dua
kali untuk memilih jalan mana yang harus kau tempuh. “
“
Baiklah aku mengerti, kalau begitu aku akan memastikannya sekarang juga. “
Ucapnya dengan senyuman yang membingkai wajahnya. Aku pun ikut tersenyum
melihat ia sudah bisa tersenyum seperti itu. Senyuman ini yang aku sukai dari
dirinya, senyuman indah yang memikat siapa saja yang melihatnya.
“
Pergilah dan temukan jawabannya. “ Pintaku kepada nya.
“
Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. “ Pamitnya kepadaku setelah sebelumnya ia
mengacak rambutku.
“
Jongie~ “ Panggilku kepada Jonghyun yang kini sudah berada didepan pintu. Ia
berbalik lalu tersenyum.
“
Terima kasih atas nasehat dan saranmu. “ Ucapnya kemudian.
“
Ya, dan aku harap kau masih bisa
mempertahankan cinta mu. “ Ucapku dengan tulus. ia tersenyum kamudian
mengangguk, setelah itu ia berbalik dan pergi. Kini aku hanya dapat melihat
punggungnya yang mulai menjauh.
Aku
menghempaskan tubuhku ke sofa, aku tersenyum lega karena Jonghyun tidak
terlarut dalam kesedihannya. Aku meraih ponselku dan membuka sebuah folder yang
berisi foto-foto ku bersama Jonghyun. Aku kembali tersenyum melihat foto ku
bersama Jonghyun yang sedang meniup lilin ulang tahun.
Tiba-tiba
aku merasakan ada yang aneh pada jantungku karena berdetak dua kali lebih cepat
dari biasanya. Aku merasa dadaku bergemuruh dan aku merasa seperti ada
sengatan-sengatan listrik kecil yang menyengat tubuhku.
“
Jongie~ saranghae. “ Ujarku lirih.
Aku
tidak bisa membohongi diriku sendiri kalau aku mencintai sahabatku. Tapi aku
tidak pernah dan tidak akan pernah bisa mengatakan yang sesungguhnya. Aku
mencintainya tapi tidak menjadikannya sebagai milikku. Aku mencintainya dengan
caraku. Aku akan tersenyum ketika ia bahagia dan aku akan menangis ketika ia
sedang berduka. Aku tertawa karena nya dan aku juga menangis karena nya. Aku hanya akan berdiri
disampingnya dan memberikan dukunganku terhadap apapun pilihannya.
“Because
I am just a girl, standing in front of a boy and asking him to love her”
THE END
No comments:
Post a Comment